Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Bandung - Satu kepala daerah lagi di Jawa Barat kembali terkena operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK. Kali ini giliran Bupati Cianjur Irvan Rivano Mochtar yang diciduk oleh tim anti rasuah itu.
Bupati yang dilantik pada Mei 2016 lalu ini diduga menerima suap terkait anggaran pendidikan. Selain Irvan, sejumlah pejabat di Pemkab Cianjur juga ikut ditangkap dalam OTT tersebut.
Menanggapi hal itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan sangat sedih sekaligus prihatin. Pasalnya, di masa kepemimpinannya telah ada tiga kepala daerah di Jawa Barat termasuk Irvan yang harus berurusan dengan KPK.
"Saya prihatin, saya sangat sedih sudah berkali-kali di berbagai forum berkumpul dengan kepala daerah selalu saya ingatkan tiga nilai tadi, integritas, profesional. Kalau masih jebol juga ya saya sangat prihatin dan saya tidak akan berhenti untuk mengingatkan," katanya, di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (12/12/2018).
Emil menuturkan, sebagai Gubernur dia telah berusaha memberi masukan kepada semua kepala daerah agar tidak bermain-main dengan jabatan. Namun, semua yang dilakukannya terbilang percuma bila mental dan pribadi dari kepala daerahnya bersikap bobrok.
"Tugas dari saya adalah menjalankan undang-undang memberikan bimbingan nasihat termasuk kepada diri saya sendiri. Tapi ujungnya ok, itu pilihan keputusan batin dari setiap individu. Jadi sistem hebat saja kalau memang individunya punya niat (susah)," ucapnya.
Menurut Emil, semua kepala daerah harus memahami niat awal menjadi seorang pemimpin. Jabatan yang diberikan selama lima tahun apa untuk mencari uang atau niatnya membawa perubahan bagi daerah yang dipimpinnya.
"Niat kekuasaan itu mencapai tujuannya mencari nafjah atau apa? Atau mau membawa perubahan. Kalau niatnya mencari nafkah biasanya selalu bermodus," katanya.
Dalam upaya pencagahan korupsi, Emil juga mengaku, telah banyak yang dilakukan. Tapi semua itu hanya bagian kecil dari upaya pencegahan yang harus dilakukan.
"Saya untuk mencegah tindak pidana korupsi iya banyak. Semua sistem sudah ditegakkan. Jadi ini menunjukkan problem bukan hanya selalu pada sistem tapi ada pada mindset, pola pikir dari mereka-mereka yang Allah berikan ujian. Makanya saya tadi sampaikan istilahnya anda (kepala daerah) sedang diberikan ujian. Tidak semua lulus ujian. Jadi intinya saya prihatin, saya sangat sedih," ujarnya. dtc