Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Zhoushan. Perusahaan penyedia pesawat Boeing Co (BA.N) akhirnya membuka pabrik untuk proses finishing 737 di China pada Sabtu. Pembukaan pabrik ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan mendorong penjualan.
Nantinya hasil produksi di pabrik yang berjarak 290 km tenggara Shanghai juga akan menyuplai kebutuhan maskapai China Airlines. Kerja sama dengan China ini diproyeksi akan menghasilkan produksi untuk memenuhi permintaan pasar sebanyak 7.700 unit pesawat dalam jangka waktu 20 tahun ke depan. Dengan nilai transaksi mencapai US$ 1,2 triliun.
Namun, peresmian pabrik ini masih dibayangi oleh ketegangan yang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dan China. Kedua negara tersebut memiliki waktu sekitar 90 hari untuk menegosiasikan kembali kesepakatan perdagangan mereka.
Chairman Boeing China John Bruns mengungkapkan dirinya gugup di tengah situasi perang dagang ini. "Tentu saya gugup, karena di sini penuh tantangan. Kami harus terus memantau ketegangan yang terjadi antara China dan AS, namun dalam jangka panjang, kami tetap optimis," imbuh dia dikutip dari Reuters, Sabtu (15/12/2018).
Bruns mengaku optimis dengan hasil pembicaraan antara AS dan China yang menyebut industri penerbangan kedua negara adalah titik terang di tengah ketegangan.
Dia menambahkan, pabrik ini hanya untuk proses finishing yakni memasang kursi, mengecat hingga proses pengiriman. "Itu hanya bagian pelengkap dari apa yang sudah kami produksi sebelumnya," jelas dia.
Dalam satu tahun, Boeing menargetkan bisa menyelesaikan dan mengirim 100 unit pesawat dari Zhoushan. Boeing mengharapkan bisa mengurangi tekanan kerja di Seattle. Ini karena mereka berencana meningkatkan produksi jenis 737 tahun depan.(dtf)