Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Simalungun. Menjelang libur Natal dan tahun Baru tingkat hunian hotel berbintang di kota turis Parapat, Kabupaten Simalungun justru menurun. Hal ini dan[ak dari tragedi tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, bencana longsor di jalan nasional Pematang Siantar-Parapat serta harga tiket pesawat yang mahal.
Sejumlah manajer hotel berbintang di Parapat ketika dihubungi medanbisnisdaily.com,Jumat (21/12/2018) mengatakan, penurunan hunian hotel bahkan mencapai 60%.
Manajer Niagara Hotel Parapat, K Manurung, mengatakan, saat ini pemesanan kamar baru antara 35% hingga 40% dari 179 jumlah kamar yang tersedian.
"Jauh menurun tahun ini pemesanan kamar untuk libur Natal dan Tahun Baru dibandingkan tahun lalu," sebut Manurung.
Dia mengatakan, penurunan pemesanan kamar kemungkinan salah satu penyebabnya adalah mahalnya harga tiket Jakarta- Medan dan Jakarta--Silangit sebagai salah satu pintu masuk ke Parapat.
Hal yang sama disampaikan Manajer Inna Hotel Parapat, Maryanto. Ia mengaku hingga 4 hari menjelang Natal pemesanan kamar masih 75 unit dari 102 kamar yang tersedia.
Kondisi itu memang menurutnya sedikit menurun dibandingkan tahun lalu,dan penyebabnya masih banyak wisatawan yang trauma dengan tregedi KM Sinar Bangun, serta bencana longsor jalan nasional Pematang Siantar-Parapat di Desa Sibaganding, baru-baru ini.
"Ada penurunan. Masih banyak wisatawan yang trauma dengan tenggelamnya kapal KM Sinar Bangun dan adanya jalan longsor kemarin di Sibaganding," sebut Maryanto.