Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Langkat melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Langkat, sejak 19-21 Desember 2018, meninjau pasar untuk mengetahui pasokan dan lonjakan harga bahan pangan pokok menjelang natal dan tahun baru 2019 ke sejumlah pasar tradisional di Langkat.
Hal ini dilakukan berdasarkan surat perintah Bupati Langkat No: 1372/SP/Ekon/2018, dalam rangka mengantisipasi produksi, ketersediaan pasokan dan kelancaran kebutuhan bahan pokok di wilayah Langkat.
Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Langkat, Nasirudin, selaku pemimpin sidak, Jumat (21/12/2018), menerangkan, pasar tradisonal yang ditinjau yaitu pasar tradisional Kecamatan Babalan, pasar tradisional Kecamatan Kuala, dan pasar tradisional Kecamatan Stabat.
“Saat meninjau ke tiga pasar tersebut, selain mengecek harga dan pasokan bahan pangan pokok, TPID juga mengecek keterbebasan dari bahan berbahaya seperti formalin, borak dan neth yellow atau pewarna pakain di makanan, dengan mengambil sempel untuk dicek dilaboraturium,” katanya.
Dterangkannya, hasil dari tinjauan di tiga pasar itu, bahwa harga kebutuhan pokok tidak ada yang naik secara signifikan. Selain itu, ketersedian pasokan diprediksicukup sampai tahun baru. "Tidak ditemukan bahan pangan yang mengadung zat berbahaya, semua aman dan sterill," ujarnya.
Adapaun sejumlah harga kebutuhan pokok yang diawasi diantaranya, daging sapi murni Rp 110.000/kg, beras Rp 10.500 – 11.000/kg, minyak goreng Rp 9.000 – 13.000/kg, gula Rp 10.500, tepug terigu Rp 6.000 – 8.000, telur ayam boiler Rp 1.300 per butir, telur ayam kampung Rp 2.500 per butir, ayam potong (boiler) Rp 32.000/kg, ayam kampung Rp 50.000/kg, cabai merah keriting Rp 26.000/kg, cabai biasa/hijau Rp 18.000/kg, bawang merah impor Rp 20.000/kg, bawang merah lokal Rp 28.000/kg, bawang putih Rp 18.000/kg.
“Jika ada ditemukan selisih harga antara pasar satu dengan pasar lainnya di Langkat, disebakan merk dan kualitas berbeda. Perbedaanya hanya bekisar Rp 1.000 sampai Rp 2.000,” terangnya.