Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Gereja Indonesia Protestan bagian Barat (GPIB) Immanuel, Gambir, Jakarta mengusung tema 'Kasih yang Mempersatukan' dalam perayaan Natal tahun ini. Tema ini sebagai upaya Gereja dalam mengedepankan keberagamaan, terutama dalam Pemilu 2019.
"Sehingga perayaan kami adalah perayaan aneka Nusantara, bagaimana kita berbeda tradisi, suku, budaya kita tetap satu," ujar Ketua Majelis Jemaat GPIB Immanuel Jakarta, Michiko Saren, saat ditemui, Selasa (25/12/2018).
Michiko tidak memungkiri adanya perbedaan pilihan politik saat Pemilu 2019. Namun, dia berharap perbedaan itu tidak menjadi alasan perpecahan di antara para jemaat. Sehingga, tahun ini, pesta demokrasi juga diusung oleh Gereja Immanuel.
"Bahkan kami mengusung tema-tema pesta demokrasi. Mungkin kita berbeda pilihan ya tapi jangan bertengkar, kita tidak sama dalam pandangan tapi jangan membuat kita terpecah-pecah. Karena kami sebagai Gereja atau sebagai jemaat tetap mengedepankan kebersamaan itu," katanya.
Michiko mengatakan, nantinya, siapapun yang terpilih pada Pilpres 2019, akan tetap didukung oleh pihaknya. Mengingat bahwa pemerintahan merupakan alat Tuhan.
"Kita harus tetap mendukung ya, turut serta atau turut dalam kehidupan di negeri ini," ujar Michiko.
Perayaan aneka Nusantara di Gereja Immanuel sendiri ditunjukkan melalui dekorasi gereja. Misalnya seperti pohon Natal yang menggunakan bambu yang dililit kain batik dan kain nusantara.
"Untuk acara pun demikian, ucapan-ucapan natal dan sebagainya," katanya.
Terkait misa Natal di Gereja Immanuel pada hari ini, dibagi dalam tiga jadwal. Misa pagi pukul 08.00 WIB menggunakan Bahasa Indonesia, misa pukul 10.00 WIB menggunakan Bahasa Belanda, dan misa pukul 17.00 WIB menggunakaan bahasa Inggris. Penggunaan bahasa asing bertujuan untuk mengakomodir warga negara asing yang akan mengikuti misa.
"Kami mengakomodir bahasa Belanda yang sudah sekian lama berlangsung, tetapi bahasa Inggris juga menjadi salah satu tujuan, destinasi juga untuk ekspatriat untuk hadir walaupun tidak bisa dipungkiri orang Indonesia yang paling banyak," tutur Michiko.(dtc)