Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Perum Bulog Divre Sumut bersama Satgas Pangan masih mencari cara agar bisa menurunkan harga jual beras medium di pasaran di bawah HET (harga eceran tertinggi).
"Kalau secara kuantitas tidak ada masalah, di gudang ada sekitar 80.000 ton beras Bulog, kalau disebar ke seluruh pedagang di Sumut cukup hingga setelah Tahun Baru nanti," kata Kepala Perum Bulog Sumut, Benhur Ngakaimi, di Medan, Jumat (28/12/2018).
Kata dia, saat ini masih ada pedagang yang menjual beras premium dengan harga Rp 10.000/kg, padahal HET beras medium hanya Rp 9.950.
Maka dari itu untuk menekan harga beras medium, Bulog dan Satgas Pangan maupun Disperindang melakukan rapat dan diputuskan boleh melakukan mixing atau campuran antara beras medium Bulog dan beras medium produk lokal.
"Harga curah beras medium Bulog itu Rp 8.600/kg. Ada beberapa pedagang yang mengeluh beras Bulog kurang diminti, jadi bisa dilakukan pencampuran. Kalau dari kualitas sebenarnya beras Bulog itu premium, karena broken (kerusakan) di bawah 30 %. Tapi, karena sudah terlalu lama disimpan di gudang jadi visual atau tampilan ketika dimasak berbeda. Setelah di mixing nanti harganya harus berkisar Rp 9.500-Rp 9.600/Kg," paparnya.
Ketika proses pencampuran beras medium Bulog dan beras medium produk lokal terjadi, dia berharap harga jual beras medium di Januari 2019 bisa dibawah HET.
"Kalau komposisi pencampuran, pedagang dan distributor yang tahu," ucapnya.