Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi berbagai bencana alam yang marak terjadi di Kawasan Danau Toba (KDT) belakangan ini dikritik oleh pemerhati Danau Toba. Salah satunya Ketua Perhimpunan Jendela Toba, Mangaliat Simarmata.
"Pemerintah hanya tukang 'bersih-bersih'. Akar masalahnya tidak diselesaikan," ujar Mangaliat kepada medanbisnisdaily.com, Jumat malam (4/1/2019).
Mangaliat yang juga tergabung dalam Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba (BPGKT) ini menyesalkan sikap pemerintah yang kalah dengan perusahaan-perusahaan perusak lingkungan.
"Sepanjang yang kutahu, baru kali ini terjadi longsor 6 kali berturut-turut dalam dua minggu, di tempat yang sama. Pemerintah jangan jadi tukang 'bersih-bersih'nya perusahaan perusak lingkungan. Itu yang harus ditutup," katanya.
Seperti diberitakan, bencana longsor yang terjadi di kawasan jembatan Siduadua, Desa Sibaganding, Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Kabupaten Simalungun berlangsung sampai 6 kali dalam dua minggu terakhir.
Sampai Jumat sore (4/1/2019) tim gabungan sudah membersihkan 100 ton material longsor dan diperkirakan setidaknya masih ada lebih dari 100 ton material longsor lagi yang harus dibersihkan.