Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. KPU menyebut keputusan memberikan kisi-kisi alias bocoran pertanyaan debat capresmerupakan keputusan bersama termasuk timses pasangan calon. Perwakilan timses capres-cawapres seharusnya mensosialisasikan putusan soal pertanyaan debat capres tersebut.
"Sebenarnya itu bagian dari tanggung jawab masing-masing tim koalisi 01 dan 02, untuk mensosialisasikan kesepakatan itu kepada koalisi parpolnya, kepada sesama tim kampanye dan konstituennya," ujar komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi di kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin (7/1/2019).
Timses paslon capres ditegaskan Pramono bertanggungjawab atas putusan kisi-kisi daftar pertanyaandebat capres. KPU sebelumnya merencanakan daftar pertanyaan diberikan ke paslon seminggu sebelum debat digelar pada 17 Januari.
"Itu jadi tanggung jawab mereka untuk mensosialisasikan itu, jangan membebankan itu semua ke KPU. Biar KPU yang dipukuli banyak orang, kita nggak bertanggung jawab, nggak bisa gitu dong," kata Pramono.
"Jangan pas rapat senyam-senyum nggak protes, nggak apa tapi di luar teriak-teriak, menurut saya itu tidak bertanggung jawab," imbuh dia.
Dia meminta perwakilan timses dalam rapat, juga menjelaskan alasan hingga pertimbangan putusan tersebut. Hal ini dikarenakan perwakilan tersebut telah mendapatkan mandat resmi dari paslon.
"Menjelaskan kenapa kesepakatan ini diambil, argumennya apa, dan apa kelebihan dan kekurangannya. Itu jadi tanggung jawab masing-masing tim kampanye yang menghadiri rapat. Karena mereka datang dalam rapat itu menggunakan atau mendapat mandat resmi dari paslon," sambungnya.
Bocoran pertanyaan debat capresdiberikan agar masing-masing paslon dapat mengedepankan gagasan dan visi-misi. Sehingga jawaban yang diberikan tidak kehilangan substansi.
"Kita ingin agar kandidat betul-betul lebih mengedepankan eksplorasi, gagasan, ide,visi, dan misinya. Jadi kadang-kadang sifatnya spontan itu nanti kehilangan substansinya dan lebih banyak artifisialnya," tuturnya. (dtc)