Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sempat mengalami penguatan pada awal Januari 2019. Namun hari ini, laju penguatan tertahan, karena dolar AS kembali menekan rupiah.
Mengutip Reuters perdagangan pagi dolar AS dibuka di level Rp 14.075. Kemudian terus menguat hingga ke posisi Rp 13,986. Namun setelah itu kembali tertekan dan kembali ke posisi Rp 14.030.
Selanjutnya dolar AS menyentuh posisi Rp 14.100. Hingga siang ini berada di posisi Rp 14.115. Sementara itu dari data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) dolar AS tercatat Rp 14.031.
Sebelumnya Bank Indonesia (BI) menyebut sentimen positif dari kesepakatan perang dagang, perubahan sikap the Fed, dan berbagai perkembangan data ekonomi tersebut mendorong terjadinya pelemahan nilai tukar US$ secara broadbase, penguatan index saham global dan kenaikan yield US Treasury.
he Fed juga siap melakukan perubahan dalam kebijakan bunga serta mulai melunak atas rencana proses penarikan likuiditas dari sistem keuangan atas rencana proses penarikan likuiditas dari sistem keuangan.
Sebagaimana diketahui, sebagai bagian dari proses normalisasi kebijakan moneter pasca krisis 2018, sejak Desember 2017 the Fed dalam proses melepaskan kembali surat surat berharga yang diterbitkan swasta, dibeli the Fed untuk mengatasi krisis keuangan 2008/2009.
Artinya tengah terjadi penarikan likuiditas dari sistem keuangan. Surat berharga milik swasta yang ada pada neraca the Fed sampai saat ini baru turun ke US$ 3,86 triliun per Januari 2018, dari US$ 4,2 triliun yang bertahan sejak Januari 2014. Bila penarikan lkuiditas dari sistem keuangan dilakukam terlalu cepat maka dapat menimbulkan keketatan dolar AS di seluruh dunia.
Meski kondisi ekonomi AS semakin solid, namun diperkirakan tidak akan tetap kuat menahan pelemahan ekonomi global bila ekonomi Eropa, Jepang, dan China semakin kehilangan tenaga. (dtf)