Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Panyabungan. Sepanjang 4 dari 12 KM jalan kabupaten di Muara Sipongi-Pakantan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) rusak parah. Kondisi ini mengakibatkan biaya transportasi masih mahal disebabkan mobil angkutan jadi enggan masuk ke kecamatan paling ujung Sumatra Utara ini.
Pantuan, Kamis (10/1/2019), kerusakan terjadi mulai simpang Pakantan sampai Tanjung Medan. Batu-batu berserakan di badan jalan. Sejumlah titik badan jalan terbentuk lubang besar digenangi air bagaikan kubangun kerbau, sehingga menyulitkan bagi pengguna jalan.
Selain itu, di beberapa tempat juga ada badan jalan yang tertimpa longsor dan abrasi. Pengendara diminta hati hati lewat jalan ini, sebab selain jalan yang berlobang sepanjang jalan ini terkenal kawasan longsor. Apalagi beberapa hari belakangan ini curah hujan tinggi mengguyur wilayah ini.
Parluhutan, salah seorang warga Pakantan mengatakan, kerusakan jalan ini sudah hampir sepuluh tahun lebih. Memang tiga tahun belakangan Pemkab Madina memperbaiki jalan ini, namun hanya sekitar 8 Km dari arah Pakantan. Untuk tahun 2019 ini dirinya belum mengetahui apakah ada tindak lanjut pembangunan jalan ini.
"Kita berharap Pemkab Madina dapat merealisasikan tindak lanjut pembangunan jalan ini di tahun 2019 ini. Warga Pakantan sudah cukup lama menderita karena rusaknya jalan. Di samping biaya transport mahal, jarak tempuh tentunya menjadi cukup lama,” ujar Parluhutan.
Sedangkan Ali Muhammad yang juga salah seorang warga Pakantan juga mengatakan, saat ini ongkos kendaraan ke Pakantan antara Rp 15.000 - Rp 20.000. Sedangkan kalau naik ojek (sepeda motor) Rp 30.000 - Rp 50.000. Angka ini memang cukup tinggi kalau dibandingkan jumlah kilometernya yang hanya sekitar 12 KM. Kendaraan enggan masuk ke daerah ini karena infrastruktur jalannya masih buruk.
"Paling menyulitkan, saat membawa hasil alam ke Muara Sipongi dan Kotanopan, biaya ongkosnya jauh lebih mahal. Jadi kalau ingin Pakantan berkembang, infrastruktur jalan harus perbaiki. Apalagi Pakantan sudah beberapa tahun menjadi ibu kota Kecamatan. Selama ini Pakantan terus tertinggal di banding kecamatan lainnya di Madina,” ujar Ali Muhammad.