Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Ottawa. Keluarga Robert Lloyd Schellenberg sangat terkejut atas vonis mati yang dijatuhkan oleh pengadilan China. Pihak keluarga meminta doa dari seluruh warga Kanada untuk keselamatan Schellenberg.
Dalam sidang yang digelar di pengadilan Dailan pada Senin (14/1) waktu setempat, Schellenberg divonis mati atas kasus penyelundupan narkoba. Pengadilan meyakini Schellenberg dikirimkan ke Dalian oleh sindikat pengedar narkoba pada November 2014 untuk merancang aksi penyelundupan lebih dari 222 kilogram methamphetamine dari China ke Australia. Narkoba itu hendak diselundupkan melalui jalur laut.
Schellenberg disebut berperan sebagai sosok yang memeriksa kargo, menaksir muatan dan memutuskan tanggal pengiriman. Schellenberg ditangkap di China bagian selatan pada 1 Desember 2014 setelah kabur dari Dalian dan saat hendak melanjutkan pelarian ke Thailand.
Schellenberg telah diadili sejak tahun 2016 dan sempat divonis 15 tahun penjara, sebelum akhirnya mengajukan banding dan pengadilan setempat memerintahkan digelarnya persidangan baru yang berujung vonis mati untuknya. Schellenberg memiliki hak untuk mengajukan banding atas vonis mati itu.
"Kami tidak tahu bagaimana harus bicara soal itu saat ini dan apa yang harus dikatakan," ucap paman Schellenberg, Gary, dalam keterangan via telepon kepada CNN, Selasa (15/1/2019). "Kami semua sangat sedih saat ini dan kami semua terkejut. Kami merasa kewalahan," imbuhnya.
Gary mengatakan, pihak keluarga selalu berkomunikasi dengan Kementerian Luar Negeri Kanada, namun belum bisa berkomunikasi langsung dengan Schellenberg.
Bibi dari Schellenberg, Lauri Nelson-Jones, menyebut ketakutan terburuk pihak keluarga terwujud dengan dijatuhkannya vonis mati itu. "Pikiran kami ada bersama Robert saat ini. Sungguh tidak bisa dibayangkan seperti apa perasaan dan pikirannya. Ini situasi yang mengerikan, sangat disayangkan dan menyedihkan," cetusnya.
Pihak keluarga Schellenberg juga merilis pernyataan terpisah pada Senin (14/1) waktu setempat, yang isinya meminta pemerintah Kanada untuk melindungi setiap warga negaranya.
"Keluarga Schellenberg sangat peduli pada Robert yang ditahan di bawah situasi sangat sulit di China. Sebagai keluarga, kami berkomunikasi dengan anggota parlemen dari wilayah kami, Tuan Ed Fast, yang bekerja keras mewakili kami untuk memastikan pemerintahan Trudeau melakukan setiap upaya untuk menjamin perlakuan adil bagi Robert," demikian pernyataan keluarga Schellenberg.
"Keluarga Schellenberg meminta seluruh warga Kanada bersama kami dan mendoakan kembalinya anggota keluarga tercinta kami dengan selamat," imbuh pernyataan itu.
Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau mengecam keras vonis mati yang dijatuhkan terhadap Schellenberg. Vonis mati ini dijatuhkan saat otoritas Kanada dan China tengah bersitegang atas penangkapan petinggi perusahaan telekomunikasi Huawei, Meng Wanzhou, di Vancouver pada Desember 2018.
"Ini menjadi kekhawatiran ekstrem bagi kami sebagai pemerintahan, juga bagi semua teman dan sekutu internasional kami, karena China telah memilih untuk dengan seenaknya menjatuhkan vonis mati dalam kasus-kasus yang dalam kasus ini, dihadapi seorang warga Kanada," ucap PM Trudeau menanggapi vonis itu. (dtc)