Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medabisnisdaily.com-Medan. Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatra II kesulitan melakukan normalisasi sungai yang ada di Kota Medan. Sebab, di bantaran sungai banyak berdiri bangunan.
Kasatker OP BWS Sumatra II, Aron Lumbanbatu, memaparkan, beberapa daerah atau lokasi aliran Sungai Bedera ada pihak yang memiliki penguasaan terhadap aliran sungai tersebut, sehingga terjadi penyempitan serta pendangkalan aliran sungai.
Adapun beberapa lokasi yang dipaparkan, di antaranya perkantoran Pajak, Perumahan Bumi Asri, perkampungan penduduk, Komplek Perwira Kodam I/BB.
"Kami sendiri mengalami kesulitan dalam menginventori penguasaan atas aliran sungai karena berada di lingkungan perumahan dan perkantoran. Harus ada penanganan khusus dalam melaksanakan inventori itu sendiri agar kami mengetahui bagaimana cara mengatasi persoalan sungai dikawasan tersebut," katanya saat rapat Koordinasi Penanganan Sungai di Makodam I/BB Jalan Gatot Subroto, Medan, Senin (21/1/2019).
Selain itu, Arron menjelaskan,terdapat daerah aliran sungai yang di atasnya telah berdiri rumah yang pada penampakannya di kelilingi aliran sungai. Hal tersebut harus diatasi segera. Karena jika rumah tersebut dibiarkan d iatas aliran tentu akan menyebabkan pendangkalan serta penyempitan aliran sungai.
“Seharusnya keadaan rumah seperti ini tidak boleh diizinkan karena dapat mempersempit aliran sungai.jika rumah ini dihilangkan maka aliran sungai tersebut dapat lebih luas lagi,” ujarnya.
Turut hadir dalam rapat tersebut Wakil Wali Kota Medan, Akhyar Nasution, Kasdam I/BB Brigjen TNI Hasanuddin, Kadis PU Kota Medan Khairul Syahnan, Kadis Lingkungan Hidup Kota Medan Isa Anshari. Kadis PU Kabupaten Deli Serdang Donald Tobing, Perwakilan Balai Wilayah Sungai II Arron L. Batu dan Roy Pardede serta Sekcam Medan Helvetia.