Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pasokan jagung dalam negeri terus berkurang. Peternak ayam pun memilih untuk mulai mengurangi komposisi jagung pada pakan ternaknya.
Sekretaris Jenderal Pinsar Leopold Halim mengatakan saat ini menjadi kondisi yang kritis bagi peternak. Pasalnya, pasokan jagung benar-benar sudah berkurang.
Alhasil, sebagai peternak mesti mengurangi bahan campuran jagung ke pakan ternaknya hingga 25%.
"Panennya ini (di bulan Maret) kayaknya nggak cukup. Kan sekarang pada krisis, sudah mulai tipis. Ini diulur-ulur jangan sampai habis, jagung sudah bermasalah," kata dia, Rabu (23/1/2019).
"Peternak ngurangin jadi 30% jagung di pakan. Biasanya 50-55% ini dikurangi," ungkap dia.
Lebih lanjut, ia menyoroti kebijakan pemerintah untuk mengimpor jagung di akhir tahun sebagai langkah tepat. Sebab, bila tak ada impor maka pasokan jagung saat ini benar-benar kosong.
"Ini memang titik krusial, kan diprediksi panen mundur. Jadi untung Bulog datang, kalo nggak KO, nggak punya jagung," jelas dia.
Sementara itu, pemerintah di akhir tahun 2018 mengimpor jagung sebanyak 100 ribu ton. Kemudian di awal 2019 menambah impor lagi sebanyak 30 ribu ton guna memenuhi kebutuhan. (dtf)