Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com – Tanah Karo. Kota Berastagi sebagai pintu gerbang pariwisata Kabupaten Karo, sudah seyogianya dikelola dan ditata dengan baik. Sarana-prasana penunjang keindahan kota yang tertata dengan apik, tentunya membuat wisatawan semakin betah dalam berwisata.
Namun sepertinya rencana Pemerintah Kabupaten Karo untuk meningkatkan promosi dari sektor pariwisata sebagai andalan kedua setelah pertanian, tampaknya hanya sebatas “lips service”. Salah satu bukti, air mancur di Tugu Perjuangan Berastagi terlihat kurang mendapat perhatian serius.
“Tugu itu kan merupakan pintu gerbang dan wajah Berastagi. Tapi lihatlah, air mancurnya sampai keluar ke jalan. Yang ditengah kota saja tidak terawat, apalagi objek wisata yang berada dipinggiran. Uh,.. sudahlah. Kedepannya kita harus lebih jeli memilih pemimpin daerah ini beserta perwakilan kita (Legislatifnya) “ ujar warga Berastagi, Anto Sembiring kepada medanbisnisdaily.com, Kamis (24/1/2019).
Hal senada juga disampaikan oleh warga lainnya, Andi Tarigan. Menurutnya, air pancuran di Tugu Perjuangan Berastagi terlihat dikuras dan dibuang ke jalan lalu diisi kembali setiap beberapa pekan. “ Pengurasan dan pengisian tentunya menambah biaya dan pekerjaan.
"Mengapa tidak dari awal dibuat penyaringnya. Bisa mudah, tetapi tidak dirancang. Apakah agar dilihat masyarakat pemerintah bekerja ? Masyarakat tidak bodoh lagi, sudah bisa menilai,” ujarnya kesal.
Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Pamkab Karo, Mulia Barus sebelumnya mengatakan, pihaknya tetap berupaya untuk menjadikan pariwisata Karo menjadi lebih baik. Terkait kebersihan dan hal lainnya, dibutuhkan kerja sama lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Semisal dengan Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup, yang didalamnya termasuk bagian pertamanan.