Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Pemerintah Kota Medan di bawah kepemimpinan Wali Kota, Dzulmi Eldin harus segera bangkit dari predikat sebagai kota metropolitan terkotor yang ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan beberapa waktu lalu.
"Ibarat sebuah pertarungan, adalah hal yang wajar di satu waktu terjatuh. Namun harus bangkit kembali. Menjadikan kenyataan yang tidak mengenakkan itu sebagai lecutan. Dzulmi Eldin juga harus bersikap demikian," kata politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sumut, Wilfrid Sinaga kepada medanbisnisdaily.com, Senin (28/1/2019).
Jika mau, terang Wilfrid, sesungguhnya tak begitu sulit bagi Wali Kota untuk menghapus citra buruk dari KLHK dan menciptakan Kota Medan yang bersih.
"Di masa lalu Kota Medan kan berkali-kali pernah terpilih sebagai peraih Piala Adipura yakni kota yang bersih, tetapi tidak dijaga. Akibatnya jadi seperti sekarang ini," ujar Wilfrid.
Kata caleg DPRD Sumut dari daerah pemilihan Medan B ini, Medan memiliki Perda tentang kebersihan. Namun tidak dijalankan. Dalam hal ini yang lalai dalam tugasnya adalah para camat yang memimpin 21 kecamatan. Masing-masing mereka dilengkapi petugas Satpol PP, akan tetapi tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Padahal camat-camat tersebut lulusan STPDN yang sangat punya kapasitas jadi pemimpin.
Akibat kegagalan para camat melaksanakan kewajibannya menjalankan Perda dan menggerakkan perangkat yang ada, ditegaskannya agar Wali Kota tidak ragu memecat atau mengganti mereka.
Karena di masa lalu sesungguhnya terdapat investor yang berniat bekerjasama dengan pemerintah mengelola sampah, terangnya, seharusnya label kota terkotor tidak pernah jatuh kepada Kota Medan. Artinya sampah-sampah yang ada bisa menjadi sumber pendapatan baru. Namun lagi-lagi hal tersebut tidak direspon serius.
"Sekali lagi, "prestasi" kota terkotor harus jagi lecutan bagi Wali Kota Dzulmi Eldin agar dia secepatnya bangkit membersihkan," tutur Wilfrid.
Even Pekan Olahraga Nasional XXI tahun 2024 yang menempatkan Sumatra Utara bersama Aceh sebagai tuan rumah, katanya, sudah di depan mata. Sedari sekarang Pemko Medan harus terpacu menata kota, terutama menciptakan kebersihan, karena akan kedatangan banyak pengunjung dari seluruh Indonesia. Ciptakan sistem yang baik yang membuat seluruh masyarakat berpartisipasi menciptakan dan menjaga kebersihan kota.