Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), Arie Prasetyo mengaku sangat terganggu dengan bangkai ikan yang dibenamkan di bawah Danau Toba yang ditemukan baru-baru ini.
Arie menyatakan sudah berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Bupati Toba Samosir. Ia bersama tim dari Kemenko Maritim juga turun ke lokasi tempat bangkai ikan ditemukan.
"Aquafarm di Sirungkungan memang perlu perhatian bersama untuk menjaga kualitas air Danau Toba," ujar Arie menjawab medanbisnisdaily.com seusai mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi B DPRD Sumut, di gedung dewan, Jalan Imam Bonjol, Mdan, Senin (28/1/2019).
Selanjutnya, ungkapnya, perlu dikaji lagi apakah lokasi tempat Aquafarm (PT Aquafarm Nusantara) melakukan usaha budi daya ikan dengan keramba jaring apung (KJA) sudah tepat di tempat tersebut (Sirungkungan). Juga apakah cara operasionalnya sudah sesuai dengan standard operating procedure (SOP). Dampak pencemarannya harus lebih terkontrol.
"Kita menunggu petunjuk dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk tindakan selanjutnya, kami nanti akan koordinasi dengan mereka," tegas Arie.