Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Apple merilis laporan pendapatan selama kuartal 2018 lalu. Dalam laporan itu, sebagian besar capaian yang diraih masih sesuai harapan perusahaan, namun pendapatan dari penjualan iPhone masih di bawah proyeksi.
Seperti dikutip dari CNBC, saham perusahaan asal Amerika Serikat (AS) tersebut tercatat naik meskipun penjualan iPhone masih di bawah perkiraan.
Laba per saham atau earnings per share (EPS) Apple tercatat US$ 4,18 dibandingkan US$ 4,17 yang diperkirakan konsensus Refiniti.
Pendapatan raksasa teknologi ini mencapai US$ 84,3 miliar, lebih tinggi dibandingkan perkiraan US$ 83,97 miliar. Namun, pendapatan dari penjualan iPhone hanya mencapai US$ 51,98 miliar atau di bawah estimasi US$ 52,67 miliar.
Saham Apple sontak melonjak 6% dalam perdagangan after market ke posisi US$ 165 per saham. Saham perusahaan sempat anjlok ke level US$ 157,92 pada 2 Januari lalu sehari setelah Apple mengumumkan pemangkasan proyeksi pendapatan kuartal lalu yang menyebabkan sahamnya rontok hingga 10%.
Perusahaan asal AS itu mengalami penurunan tajam untuk pendapatan iPhone mereka yang pada akhirnya mengganggu capaian pendapatan secara keseluruhan. Segmen iPhone mencatatkan margin kotor 34,3%, lebih rendah dibandingkan 38% bagi bisnis Apple secara keseluruhan.
"Konsumen kami mempertahankan iPhone lama mereka sedikit lebih lama dibandingkan sebelumnya. Bila Anda menggabungkan hal ini dengan faktor makroekonomi khususnya di negara berkembang, ini pada akhirnya menjadi pendapatan iPhone yang turun 15% dibandingkan tahun lalu," kata CEO Apple Tim Cook.
Total penjualan Apple yang mencapai US$ 84,3 miliar merupakan penurunan 5% secara tahunan. Ini adalah penurunan tahunan pertama yang diderita perusahaan di musim liburan sejak 2001. (dtc)