Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Horas Bangso Batak (HBB) menyebut pernyataan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumut, Binsar Situmorang terkait limbah ikan busuk di Danau Toba tak logis. Hal itu dikatakan Ketua DPP HBB Lamsiang Sitompul menjawab medanbisnisdaily.com Rabu malam (30/1/2019).
"Kukira itu tidak logis. Kadis DLH harus tunjukkan bukti terkait investigasi awal itu. Tidak masuk akal bila masyarakat mau menerima ikan mati, kalau toh mereka tidak pergunakan," kata Lamsiang.
Lebih lanjut Lamsiang menjelaskan, untuk menenggelamkan ikan-ikan mati itu apa mungkin masyarakat mau bersusah payah. Masyarakat harus cari goni, mencari batu, memasukkan ikan mati dan batu ke goni, membawanya ke tengah danau dengan pakai perahu dan menenggelamkannya.
"Dari mana uang mereka menyewa perahu? Saya mengecam pernyataan Kadis DLH itu. Terkesan ada upaya membelokkan fakta. Saya tak mau bilang mereka (DLH) 'masuk angin', tapi menurut saya itu tak masuk akal," katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sumatra Utara (Sumut), Binsar Situmorang, mengatakan, hasil investigasi terkait dugaan pembuangan limbah ikan ke Danau Toba tidak sesuai prosedur oleh PT Aquafarm Nusantara (AN). Modusnya membagi-bagi ikan mati kepada masyarakat sekitar kawasan Danau Toba.
"Perkembangannya kita tunggu Jumat (1/2/2019) besok. Jadi hasil investigasi Tim DLH Sumut itu masih dalam proses saat ini. Pekembangannya kita tunggulah lebih lanjut," katanya kepada wartawan lewat sambungan telepon seluler, Rabu (30/1/2019).
Dia juga mempertanyakan, kenapa ikan-ikan mati itu diberikan kepada masyarakat. Apakah itu dilakukan dengan segaja atau bukan, apakah perusahaan itu memberikan uang bagi masyarakat untuk membuang limbah ikan mati itu ke Danau Toba.
"Kalau memang PT AN tidak memberikan uang kepada masyarakat, mengapa PT AN memberikan ikan-ikan mati itu ke masyarakat, apa modusnya ini. Makanya temuan itu terus kita kumpulkan dan kita telaah, dan kita harapkan Jumat sudah bisa kita paparkan ke media," katanya.