Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Menyambut Hari Teater Internasional yang biasa dirayakan setiap 27 Maret, Teater Rumah Mata menggelar serangkaian kegiatan yang dinamakan "Ekskavasi Swarnabumi#1 di situs Kota China (Kotta Cinna) Paya Pasir, Medan Marelan, Kota Medan.
Rencananya kegiatan ini berlangsung 22-24 Maret 2019. Demikian dikatakan pimpinan Teater Rumah Mata, Agus Susilo saat konferensi pers yang digelar di Sanggar Rumah Mata, Jalan Pematang Siombak/Kota China No 65, Kelurahan Paya Pasir, Medan Marelan, Kota Medan, Jumat (1/2).
Dijelaskan Agus, kegiatan ini akan dikerjakan oleh tiga kelompok teater dari Sumatra. Masing-masing Teater Selembayung (Pekanbaru) Ranah PAC (Padang) dan Teater Rumah Mata (Medan).
"Ekskavasi Swarnabumi merupakan gerakan kebudayaan dengan menggunakan strategi teater dengan melibatkan ekosistem lain. Selain itu Ekskavasi Swarnabumi juga menggali kembali jejak-jejak peradaban tua di Sumatra, terutama di wilayah pesisir timur Sumatra Utara yang banyak tersebar situs peradaban kuno," ujarnya.
Ditambahkan Agus, ekskavasi tidak hanya dalam bentuk pencatatan, pengarsipan, dan pendokumentasian saja, namun lebih kepada sebuah gerakan kebudayaan yang akan melibatkan berbagai element, antara lain, akademisi, profesional, pelajar, mahasiswa, pegiat seni, budayawan, aktivis lingkungan dan masyarakat.
"Tema Ekskavasi Swarnabumi ini ialah mengartikulasikan situs Kota China untuk masa depan peradaban, dengan mengangkat isu situs sebagai tempat pembelajaran mengenalkan peradaban situs Kota China dan mengusung konsep dari situs bertransformasi ke dalam representasi, edukasi, wisata, ekonomi dan pemberdayaan masyarakat," jelasnya.
Kegiatan ini juga akan menampilkan pertunjukan teater dari tiga kelompok teater itu. Teater Rumah Mata Medan akan menampilkan Reprodiksi Tanda karya Agus Susilo, Ranah Performing Arts Company Padang dengan aksi Sandiwara Pekaba karya S. Metron Masdison dan Lembaga Teater Selembayung Pekanbaru dengan karyanya berjudul Situs yang disutradarai Fedli Aziz.
Selain pertunjukan teater, juga akan digelar diskusi tentang situs Kota China dan berbagai situs lainnya di Sumatera, workshop metode penciptaan, wisata kunang-kunang, wisata tanam mangrove, wisata jaring sampah, wisata lubuk kuali, wisata napak tilas Kota China, wisata ekskavasi permukaan artefak, wisata kuliner khas situs, camping di atas situs, dan pameran ekonomi kreatif.