Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Deli Serdang mengecam pengerusakan terhadap pos sekuriti Komplek Perumahan Cemara Asri di Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Senin (4/2/2019) siang. Ketua MPC PP Deli Serdang, Edison Sianturi, menyatakan, pihaknya sangat keberatan dan menilai hal itu merupakan tindakan yang brutal.
"Kami MPC PP Deli Serdang sangat keberatan dengan tindakan yang dilakukan IPK dengan melakukan pengerusakan areal perumahan. Karena itu adalah tindakan brutal," ungkapnya kepada wartawan.
Selain itu, Edison juga sangat menyangkan, tidak adanya reaksi dari kepolisan untuk melakukan langkah antisipasi. Sehingga aksi pengerusakan tersebut, dapat dihindarkan.
"Pemantaun kita, tidak ada satupun reaksi kepolisian untuk melakukan antisipasi. Sementara aparat sangat banyak di sana, tapi justru terkesan melakukan pembiaran," tandasnya.
Sebelumnya, sekelompok Organisasi Kepemudaan (OKP) sempat melakukan pengerusakan terhadap pos sekuriti perumahan elit Komplek Cemara Asri. Di prumahan ini tinggal Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah, ayahnya yang juga pengusaha H Anif dan adiknya Dody Shah.
Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan kader IPK Kota Medan melayat ke rumah duka korban penganiayaan, Jarisman Saragih (22), di Desa Pematang Johar, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Senin siang (4/2/2019). Korban tewas diduga dikeroyok puluhan anggota yang diduga berasal darti slaah satu Ormas kepemudaan.
Mereka terlebih dahulu berkumpul di Kantor DPD IPK Kota Medan, Jalan Burjamhal, Kecamatan Medan Baru, kemudian secara bersama-sama berkonvoi dengan menggunakan roda dua dan empat ke rumah korban.
Bersadarkan informasi yang diperoleh, adapun rute yang akan dilewati massa, yakni, Jalan Nibung - Jalan Raden Saleh - Jalan Balai Kota - Jalan Merak Jingga - Jalan Sutomo - Jalan Krakatau - Jalan Cemara - Hingga ke Labuhan Deli (rumah korban).
Namun, saat melewati Komplek Cemara Asri, rombongan massa kemudian masuk ke halaman perumahan, lalu menghujani pos satpam dengan lemparan batu. Salah seorang petugas sekuriti di pos tersebut yang mengaku bernama Rawi mengatakan, akibatnya hampir seluruh kaca yang terdiri dari 16 bagian yang mengelilingi pos satpam pecah oleh lemparan batu.
"Awalnya mereka menggeber-geber sepeda motor di luar komplek. Namun tiba-tiba masuk ke dalam dan membuat keributan, sambil melempari pos satpam dengan batu," ungkapnya kepada wartawan.
Selain itu, lanjut Rawi, massa juga sempat memukul salah seorang petugas satpam. "Salah seorang di antara kami juga sempat ditunjang," ucapnya.
Karena melihat massa yang begitu banyak, Rawi mengaku, petugas sekuriti komplek pun memilih lari menyelamatkan diri. "Tak lama kemudian, polisi pun datang memgamankan lokasi," pungkasnya.