Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Washington DC. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sempat menyinggung Iran dalam pidato kenegaraannya di hadapan Kongres AS. Reaksi keras pun diberikan otoritas Iran yang menyebut AS sebagai pendukung 'diktator, pembantai dan ekstremis' di Timur Tengah.
Ketegangan antara AS dan Iran semakin meningkat, terutama setelah Trump menarik AS dari kesepakatan multilateral soal nuklir Iran pada Mei 2018 dan memberlakukan kembali sanksi-sanksi terhadap Iran.
"Kekejaman AS telah membawa negara itu mendukung para diktator, pembantai dan ekstremis, yang hanya membawa kehancuran di wilayah kita," tegas Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Havad Zarif, dalam pernyataan via akun Twitter resminya, seperti dilansir Reuters, Rabu (6/2/2019).
Diketahui bahwa dalam pidato kenegaraan atau State of the Union(SOTU) yang disampaikan di hadapan anggota Kongres AS di Capitol Hill, Washington DC, Trump sempat membahas soal Iran yang disebutnya sebagai 'negara sponsor teror terkemuka di dunia'.
"Pemerintahan saya telah bertindak tegas untuk menghadapi negara sponsor teror terkemuka di dunia: rezim radikal di Iran. Mereka rezim radikal. Mereka melakukan hal-hal buruk," sebut Trump dalam pidatonya.
"Untuk memastikan diktator korup ini tidak pernah mendapatkan senjata nuklir, saya menarik Amerika Serikat dari kesepakatan nuklir Iran yang membawa malapetaka. Dan pada musim gugur lalu, kita menerapkan sanksi-sanksi paling berat yang pernah diterapkan pada sebuah negara," imbuhnya.
"Kita tidak akan mengalihkan pandangan kita dari rezim yang meneriakkan kematian untuk Amerika dan mengancam genosida terhadap kaum Yahudi," ucap Trump.
Menanggapi pidato Trump itu, Zarif menyatakan bahwa seluruh rakyat Iran, termasuk komunitas Yahudi di Iran, bersama-sama memperingati 40 tahun Revolusi Islam Iran yang jatuh pada Senin (4/2) lalu.
"Warga Iran -- termasuk rekan-rekan Yahudi kami -- memperingati 40 tahun kemajuan meskipun ada tekanan AS, ketika @realDonaldTrump kembali melontarkan tuduhan terhadap kami dalam #SOTU2019," tulis Zarif merujuk pada State of Union atau pidato kenegaraan Trump. (dtc)