Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Koran Benih Mardeka, terbit 1916, yang dipimpin tokoh Melayu TK Radja Sabaroedin dan OK Ozir turut dipamerkan dalam Pameran Satu Abad Surat Kabar Sumut. Pameran ini diselenggarakan Pemerintah Provinsi Sumut bekerja sama dengan Pusat Studi Ilmu-ilmu Sosial (Pussis) Universitas Negeri Medan dan Rumah Sejarah Medan, di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro, Medan, 6-9 Februari 2019.
Dalam pengantarnya, yang diterima medanbisnisdaily.com, Rabu (6/2/2019), Kepala Pussis Unimed, Ichwan Azhari, mengatakan, Benih Mardeka merupakan koran pertama di Indonesia yang berani membuat kata Merdeka menjadi nama koran dengan motto "Alat untuk Mencapai Kemerdekaan".
Dua surat kabar lain terbit di Tanjungbalai, yakni koran Almoektabas (1924) pimpinan Ridwan Sani dan koran Asahan (1927) yang dipimpin AA Ibrahim.
Dikatakan, Ichwan, jurnalis Melayu lainnya bernama Zahari menerbitkan Majalah Waktu tahun 1947 yang merupakan majalah berita bergambar pertama di Indonesia. Jadi semacam majalah berita Tempo di Indonesia pertama kali terbit di Medan yang dipelopori jurnalis Melayu, Zahari.
Jurnalis Batak, Mandailing, Karo, Jawa, Dairi, juga Minang membuat nama koran berdasar nama etniknya, misalnya Batak Bergerak, Panji Karo, Mandailing, Suara Dairi, Suara Jawa, Suara Bondjol. Bedanya, jurnalis Melayu tidak membuat koran berdasar nama etnik. Tapi jika koran-koran itu diteliti, kesadaran etnik masa itu merupakan tali pengikat menuju kesadaran baru, pergerakan menuju nasion Indonesia yang dicita citakan. Apakah setelah satu abad Indonesia yang dicita citakan itu sudah wujud?
"Keempat media dari jurnalis Melayu itu turut dipamerkan dalam Pameran Satu Abad Surat Kabar yang terbit di Sumut," katanya.