Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Salah satu orang terkaya di India mendatangi pengadilan untuk menyelamatkan perusahaannya. Ini dilakukan karena bisnisnya kalah saing dengan sang kakak di bidang telekomunikasi atau penjualan data selular.
Mengutip CNN, Jumat (8/02/2019), bos perusahaan telekomunikasi nirkabel Reliance Communications, Anil Ambani, mengumumkan pada Minggu lalu ia mendatangi Pengadilan Hukum dan Niaga di India untuk proses penjualan aset demi membayar utang.
Pada Senin, saham perusahaan merosot tajam hingga 50%. Manajemen perusahaan berusaha untuk memulihkan namun saham kembali turun hingga 35%.
Reliance Communication kini memiliki utang sebesar US$ 7 miliar. Pihak pengadilan memberikan waktu selama 9 bulan untuk perseroan menjual aset. Jika hal tersebut gagal dilakukan, maka perusahaan akan dinyatakan bangkrut dan dilikuidasi.
Perusahaan ini pernah menjadi salah satu pemain telekomunikasi terbesar di India. Namun ada persaingan yang tak sehat. Kakak Anil Abani, Mukesh Ambani disebut menjadi pengganggu dalam beberapa waktu terakhir.
Mukesh yang jadi salah satu orang terkaya dunia meluncurkan operator selulernya sendiri bernama Reliance Jio. Pada 2016, Reliance Jio menawarkan paket internet 4G gratis selama 6 bulan. Ini harga yang sangat murah. Karena persaingan tersebut, terjadi perang harga paket data yang sangat brutal dari sebelumnya 206 rupee menjadi hanya 12 rupee pada 2018. Karena harga inilah Jio berhasil menggaet 280 juta pelanggan dalam waktu kurang dari tiga tahun.
Tak hanya Reliance Communications, perang harga ini juga menelan beberapa korban, seperti raksasa ponsel asal Inggris, Vodafone yang beroperasi di India dengan menggandeng mitra lokal Idea Celluler.
Perusahaan Anil Ambani pada 2017 mengumumkan bahwa mereka akan menjual bisnis seluler, termasuk bandwidth kecepatan tinggi dan lebih dari 43.000 menara ponsel ke Reliance Jio. Sejak saat itu, Reliance Communication fokus melayani klien korporat dan fokus mengerjakan pusat data internet dan jaringan kabel bawah laut.(dtf)