Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Rantauprapat. Tuan Guru Batak (TGB) Syekh Dr Ahmad Sabban elRahmaniy Rajagukguk MA menyampaikan tausyiah kebangsaan di hadapan para tokoh dan alim ulama di Markas Kodim 0209 Labuhanbatu, Rantauprapat, Jumat (8/2/2019).
Dalam tausyiahnya, TGB mengatakan dalam menciptakan suasana rukun dan damai dalam setiap keadaan, baik di masyarakat dan berbangsa merupakan bagian dari perintah agama. TGB yang merupakan pimpinan persulukan dan pengasuh rumah sufi di Kota Medan menyamaikan ukuran kesalehan seseorang dapat dilihat dari kemampuannya dalam menyemai benih-benih kasih sayang persaudaraan dan membangun saling hormat menghormati antar sesama elemen bangsa.
"Mencintai negeri dan membangun rasa aman adalah bagian dari keimanan. Oleh karenanya sangat bertentangan jika seseorang mengaku beriman, tetapi menimbulkan perkataan dan ujaran yang meresahkan di tengah masyarakat. Implikasi iman dan islam yang benar adalah sikap diri yang memberi rasa aman dan keselamatan terhadap lingkungannya," katanya.
Tausiah kebangsaan ini dirangkai sekaligus peletakan batu pertama pembangunan Masjid Baitul Hikmah di markas Kodim 0209 Labuhan Batu. TGB menegaskan pembangunan masjid harus sejalan dengan pembangunan spiritualitas umat dan pembentukan karakter dan wajah keberislaman kita.
Bahwa ciri dan wajah keberislaman Indonesia sejak dari dulu di kenal dengan Islam yang ramah, sejuk, rukun, damai dan penuh toleran. Menurut TGB, model keislaman Indonesia merupakan rujukan, referensi dan literasi wajah keberislaman dunia. Sebab, lanjut dia, umat Islam Indonesia merupakan populasi terbesar di seluruh dunia. Oleh karenanya keislaman dan keindonesiaan harus sejalan dalam rangka menyatukan dan membumikan nilai nilai rahmatallil alamin.
Dalam acara, hadir Dandim Bapak Letkol Santoso, Bupati Labuhan Batu Andi Suhaimi Dalimunte ST MT, mewakili Bupati Labura dan Bupati Labusel, mewakili Kapolres, Kepala Kejari, Ketua Pengadilan Agama, Ketua Pengadilan Negeri, Ketua MUI, para alim ulama, ormas, sejumlah tokoh dan aktivis (LSM).