Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Guna mendukung kawasan Danau Toba sebagai destinasi pariwisata, PT Toba Pulp Lestari (TPL) diminta partisipasinya. Caranya dengan membangun hutan wisata di atas areal yang mereka kuasai. Nantinya para wisatawan yang datang dari berbagai wilayah (negara) akan menjadikannya sebagai salah satu spot yang harus dikunjungi.
Di hutan wisata tersebut ditanami tumbuh-tumbuhan yang selama ini hidup di kawasan Danau Toba, namun kini hilang karena operasional TPL. TPL (dulu bernama PT Inti Indorayon Utama, IIU) merupakan perusahaan penghasil bubur kertas yang menggunakan pohon equaliptus di kawasan Toba sebagai bahan baku.
"Hutan wisata itu sebagai bentuk penghapusan "dosa" TPL terhadap kawasan Danau Toba yang sudah banyak gundul. Di situ nantinya ditanami tumbuh-tumbuhan yang sebelumnya ada di wilayah Danau Toba," kata anggota Komisi B DPRD Sumut, Jantogu Damanik saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Kepala Dinas Pariwisata Sumut Hidayati, Selasa (12/1/2019).
Kata Jantogu yang berasal dari PDI Perjuangan, hutan wisata dibangun di atas areal seluas 500 Ha. Wisatawan yang datang dari dalam dan luar negeri akan menikmatinya sebagai salah satu atraksi.
Hidayati menyatakan persetujuannya terhadap usulan Jantogu. Katanya, cukup banyak rencana yang dipersiapkannya di tahun 2019 untuk dibangun guna membenahi kawasan Danau Toba. Termasuk melalui upaya mewujudkan Geopark Kaldera Toba masuk kedalam UNESCO Global Geopark.
"Besok (Rabu, 13/2/2019), saya akan berkirim surat ke TPL meminta mereka merealisasikan gagasan hutan wisata ini," ujar Hidayati yang juga General Manager Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba.