Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ketua Komisi Edukasi Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba (BPGKT), Wilmar Simandjorang, menuding General Manager (GM) BPGKT, Wan Hidayati sedang mencari kambing hitam, dengan pernyataannya yang akan mengganti 16 Geosite Manager Geopark Kaldera Toba (GKT).
"Dia mau cari kambing hitam. Karena kemungkinan GKT kembali gagal masuk Unesco Global Geopark (UGG). Seharusnya sekarang sudah mulai terdengar informasi masuk tidaknya GKT ke UGG, karena keputusan penentuannya bulan April. Sekarang sudah bulan Februari. Waktu Geopark Ciletuh masuk UGG, jauh sebelumnya sudah terdengar informasinya. Jadi kuduga, kalau GKT gagal, dia bisa bilang karena timnya kurang kompak. Apalagi waktu tim penilai datang, mereka terkesan hanya dibawa jalan-jalan. Dikasih cinderamata lalu pulang. Dia mau buang badan," kata Wilmar kepada medanbisnisdaily.com, Rabu (13/2/2019) melalui sambungan seluler.
Soal Manager Geosite tidak kompak lanjut Wilmar, beliau yang tidak mau mendengar masukan para manager geosite. Tidak pernah ada rapat. Tidak ada program kerja. Kemudian juga ada perbedaan persepsi antara dia sebagai pimpinan dengan para manager geosite.
"Usulan para manager geosite adalah Kawasan Danau Toba dibenahi dulu baru diusulkan, tapi Hidayati terbalik, terima sertifikat dulu baru dibenahi. Apa mau jadi doktor, terima gelar dulu baru belajar, kan itu tidak benar," kata Wilmar.
Soal pergantian itu Wilmar menegaskan, yang menderita itu para manager geosite. Mereka bekerja di lapangan dan tidak diberi upah. Lalu dituding tidak bisa berkomunikasi dengan pemerintah dan kemudian mau diganti.
Seperti diberitakan sebelumnya, Hidayati menyatakan segera mengganti 16 manajer geosite yang ada. Pergantian dilakukan demi mendorong pengelolaan GKT ke depan lebih baik lagi. Namun tidak disebutkannya kapan waktu pastinya ke-16 manajer itu akan diganti. Apakah setelah atau sebelum terbitnya keputusan tim assesor yang akan menentukan diterima atau tidaknya GKT bergabung di dalam UNESCO Global Geopark (UGG).
"Secepatnya akan kita ganti, poses pergantian manajer disesuaikan dengan pilihan kepala daerah dimana geosite tersebut berada," ujar Hidayati, rapat dengar pendapat (RDP) Komisi B DPRD Sumut, Selasa (12/2/2019).
Manajer geosite diharuskan yang bisa berkomunikasi dengan baik dengan kepala daerah, agar perbaikan-perbaikan yang direncanakan bisa berjalan.
Terhadap rencana Hidayati tersebut, anggota Komisi B berharap dia bisa mengevaluasi manajer geosite mana saja yang akan diganti. Yang dianggap kinerjanya baik harus dipertahankan. Yang belum baik perlu diperkuat. "Jangan semua diganti, harus dicermati mana yang benar-benar baik atau tidak," tegas Richard yang berasal dari Fraksi Partai Gerindra.