Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Ciamis. Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) Ida Andriyani (27) warga Cisaga, Kabupaten Ciamis, tewas terbakar di Jepang. Setelah asrama yang dihuninya kebakaran pada Jumat (15/2/2019). Ida merupakan seorang janda dan tulang punggung keluarga.
"Memang sudah beberapa tahun ini keluarga hidup dari hasil kerja Ida, sudah jadi tulang punggung keluarga. Dengan kejadian ini tentu saya sangat kaget dan tidak menyangka, sangat merasa kehilangan," ujar ibu korban, Ii Mulyasari saat ditemui di kediamannya Senin (18/2/2019).
Diketahui, Ida Andriyani merupakan janda tanpa anak. Usia pernikahan bersama sang suami hanya sekitar 2 tahun saja, karena sudah tak saling cocok. Kondisi yang sama juga dialami ibunya, Ii yang juga telah lebih dulu jadi janda, bercerai dengan Suryadi yang merupakan ayah dari Ida.
"Ayahnya sudah tidak di sini. Semua ditanggung Ida, bekerja di pabrik sepatu di Purwakarta lalu ke Jepang, sudah ada sekitar 4-5 tahun. Saya hanya memiliki satu orang anak dan sekarang sudah tiada," ujarnya lirih.
Ii mengaku tidak memiliki firasat akan kehilangan anak tunggalnya. Bahkan semalam belum kejadian sempat berkomunikasi melalui whatsapp, namun tidak lama karena gangguan jaringan.
"Tidak ada firasat apa-apa, tidak merasa menyeblak (bahasa sunda) hati, biasa saja," ucapnya.
Ia baru mendapat kabar anaknya meninggal dunia jari korban kebakaran, setelah perwakilan HRD perusahaan mendatangi rumahnya. Sebelumnya juga ia mendapat kabar dari rekan kerjanya bahwa anaknya mengalami sakit di Jepang.
"Menurut informasi, saat kejadian kebakaran itu anak saya dan temannya sedang tidur di kamar di lantai 2, kalau yang lainnya di lantai bawah. Jadi tidak bisa menyelamatkan diri," katanya.
Sebelumnya, seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) Ida Andriyani (27) warga Cisaga, Kabupaten Ciamis, tewas terbakar di Jepang. Setelah asrama yang dihuninya kebakaran diduga akibat korsleting listrik pada Jumat (15/2/2019). Saat ini jenazah korban masih berada di Jepang.
Kabar tersebut disampaikan oleh Ii Mulyasari, ibu korban. Ia mengaku mendapat kabar duka tersebut dari pihak perusahaan tempat anaknya bekerja pada Sabtu siang (16/2/2019). Pihak perwakilan perusahaan Simon Indonesia mendatangi kediaman rumah korban di Dusun Bantarsari, Desa Sukahurip, Kecamatan Cisaga, Kabupaten Ciamis. (dtc)