Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. "Dedeng" atau senandung dalam bahasa Langkat, semakin tenggelam ditelan zaman. Karenanya, perlu upaya mengangkat kekayaan lokal khas Melayu ini bagi generasi sekarang dan masa mendatang.
Belajar berdedeng, kata seniman dari Teater Rumah Mata Medan, Agus Susilo kepada medanbisnisdaily.com, Senin (18/2/2019), menjadi salah satu program Rumah Mata untuk 2019. "Semalam, Minggu (17/2/2019) anak-anak diajari oleh seniman tradisi, HM Yunus Tampubolon di Situs Kota Cinna, Medan Marelan," katanya.
Ditambahkan Agus, "dedeng" Langkat ini juga akan menjadi materi acara pembukaan EKSKAVASI SWARNABUMI #1 pada 22 Maret 2019 yang akan dibawakan oleh anak-anak Situs Kotta Cinna yang selama ini berproses kreatif di Teater Rumah Mata.
Dikatakan Agus, mengutip penjelasan Yunus Tampubolon, "dedeng" disebut juga senandong. Di Malaysia disebut syair, di Tanjung Balai disebut senandong Asahan, di Labuhan bilik disebut Senandong Bilah. Hampir semua suku di tanah air mempunyai seni bersyair atau bersenandung. Ada yang menyebutnya onang-onang, nembang, didong dan sebagainya.
Dedeng adalah syair yang dinyanyikan dengan penuh peresapan/penjiwaan ( bersifat ungkapan perasaan sedih atau kecewa, suka maupun duka) juga sebagai permohonan / permintaan juga digunakan sebagai mantra ) memuja dan memuji mambang tersebar di daerah pesisir pantai.
Disebut-sebut, menurut cerita rakyat, "dedeng" adalah nama seorang yang terdampar di sebuah pulau bernama Pulau Tapak kuda. Dia selalu menyanyikan syair kepedihan. Setelah dia meninggal, sebagian orang menyebut nama lagunya itu lagu Si dedeng. Sejak tahun 1960-an sampai sekarang lagu si dedeng tersebut sudah tidak terdengar lagi.
Dikatakan Yunus, contoh "dedeng" untuk mengambil madu lebah disebut "dedeng lebah". Untuk mengambil nira dipohon aren disebut "dedeng nira". Ada juga "dedeng jamu laut" juga untuk mengayunkan anak. Sedangkan "dedeng" yang sudah hilang yaitu "dedeng ahoii" yang disenandungkan saat musim panen padi.