Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Para tokoh masyarakat mengapresiasi sikap Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi memberikan teguran kepada PT Aquafarm Nusantara dan rencana menutup Merdeka Walk di Lapangan Merdeka Medan. Di antaranya datang dari mantan anggota DPRD Sumut, Efendy Naibaho dan pengamat lingkungan hidup, Jaya Arjuna
Apresiasi disampaikan langsung kepada Edy seusai menghadiri launching atau peluncuran perdana gerai Kopi Medan, di Hotel Danau Toba Internasional, Jalan Imam Bonjol, Medan, Selasa malam (19/2/2019). Edy dinyatakan seorang gubernur pemberani.
"Mana ada kita tahu ada Gubernur Sumut yang memberi sanksi teguran kepada PT Aquafarm Nusantara yang seenaknya mencemari Danau Toba. Atau yang berniat mengembalikan fungsi Lapangan Merdeka Medan sebagai ruang terbuka hijau, hanya Edy yang berani. Kita apresiasi sikapnya itu," ujar Efendy kepada wartawan.
Bersama Jaya Arjuna beserta pegiat lingkungan lainya, Efendy menyatakan sedari dulu sudah berulang-ulang meneriakkan agar Aquafarm yang menjalankan usaha budi daya ikan nila di perairan Danau Toba dicabut izinnya. Begitu pula dengan Lapangan Merdeka, mereka bahkan menggugat secara hukum ke Pengadilan Negeri Medan terkait perubahannya menjadi lahan komersil yang dianggap menyalahi ketentuan.
"Tahun 2006 kami gugat Pemko Medan yang mengkomersilkan Lapangan Merdeka Medan ke PN Medan, tapi kalah. Kita bersyukur ada Gubernur seperti Edy yang ingin mengembalikannya ke fungsi semula," tegasnya.
Seperti diketahui, Edy telah menerbitkan sanksi teguran kepada Aquafarm yang menenggelamkan bangkai ikan ke Danau Toba. Pernyataannya yang ingin mengembalikan fungsi Lapangan Merdeka Medan untuk RTH mendapat banyak perhatian. Diapresiasi para pecinta lingkungan, namun tak sedikit disikapi sinis oleh sejumah pihak.