Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tobasa. Petani kopi di Desa Jangga, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Sumatra Utara, yang bergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB) Jangga Kopi boleh berbangga hati. Hasil pertanian kebun jenis kopi ateng (arabica) mereka kini bernilai tambah, karena dijadikan bubuk kopi yang dinamai 'Mora Arabica'.
"Hasil kerja sama antara sesama kelompok tani kebun kopi ateng sebanyak 25 orang kini sudah bisa memproduksi bubuk kopi yang kami beri nama 'Mora Arabica' dan sekarang sudah mulai dipasarkan," kata Ketua KUB, Tonni Sitorus, Selasa (26/2/2019), di Cafe Yoyo, di Balige.
Dia mengatakan, kerja sama yang dimulai sejak tahun 2014 dan sekarang bisa berhasil lebih didahului budidaya tanaman jenis kopi ateng berlabel biru (standar internasional) yang saat ini sudah menghasilkan buah pilihan sehingga layak dijadikan bahan baku bubuk kopi pilihan.
"Pembinaan itu waktu yang panjang dibawah binaan Dinas Pertanian Perkebunan Tobasa sekarang sudah berhasil diproduksi untuk dipasarkan," terangnya.
Kata Tonni, kehadiran kopi jangga diyakini mampu meningkatkan ekonomi bagi anggotanya. Menurutnya, diperlukan perjuangan 5 tahun untuk mewujudkan hal ini.
"Perjuangan itu butuh waktu lama dengan memberanikan diri meremajakan seluruh tanaman kopi dan masing masing anggota memiliki 1 hektar kebun dan sekarang yang menjadi pengelola usaha adalah juga petani," ucapnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Tobasa, Sahat Manullang, mengakui, KUB Kopi Jangga adalah salah satu kelompok binaan yang solit dan memiliki motivasi tinggi untuk maju dibuktikan selama 5 tahun memberanikan diri tidak berpenghasilan dan sekarang sudah mulai merasakan dimana harga 1 kg kopi bubuk yang diproduksi Rp 400.000.
"Pembiayaan dibantu oleh Pemkab sebesar Rp 500 juta. Biaya itu dipergunakan mendirikan bangunan rumah produksi, penjemuran, mesin, screen house dan peralatan lain. Meskipun biaya itu tinggi namun karena mengangkat harkat nama daerah kita Tobasa nilai uang itu cukup berdampak positip bagi anggota kelompok," katanya.
Menurut Kadis yang juga didampingi Kepala bidang Perkebunan, Frisda Napitupulu serta pengusaha minuman kopi Cafe Yoy,o Espon Simanjuntak, ke depan, hasil produksi KUB Kopi Jangga akan dipromosikan ke sejumlah pertemuan bertaraf nasional dan internasional serta kepada wisatawan ke Danau Toba.
"Karena mutu dan kualitasnya cukup bersaing dengan kopi lainnya maka sudah direncanakan Desa Jangga akan dibuat menjadi Kampung Kopi serta mendirikan warung kopi persinggahan turis ke Danau Toba," paparnya menyebut untuk pengurusan izin masih tahap penjajakan dan akan dibuat secara resmi.