Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Masa depan peradaban dunia ini memasuki fase di mana para pemimpin dunia seperti hendak membawa peradaban ke arah yang tak menentu. Hal itu mendapat kritikan khususnya oleh tokoh-tokoh yang memiliki pengaruh dan menginginkan peradaban tumbuh secara beradab.
Demikian pengantar undangan diskusi yang digelar Sekolah Estetika, Rumah Musik Suarasama dan Kukuruyuk Pro yang diterima medanbisnisdaily.com, Rabu (27/2/2019).
Diskusi yang rencananya digelar di Rumah Musik Suarasama, Jalan Stela 1 No 27, Komplek Kejaksaan Simpang Selayang, Medan, Selasa sore (15/3/2019) mendatang ini, akan mempertemukan pastor, budayawan dan akademisi. Tak tanggung-tanggung tema yang dibahas adalah "Memaknai Pertemuan Paus Fransiskus dengan Imam Besar Ahmed At-Tayyeb".
Sebagaimana diketahui, kedua pemimpin agama itu bertemu di Founder's Memorital di Abu Dhabi (Uni Emirat Arab), Senin malam (4/2/2019). Keduanya pun menandatangani "Human Fraternity Document" atau Dokumen Persaudaraan Kemanusiaan.
"Pertemuan itu menurutku, menyampaikan pesan berlapis, multi dimensional. Paling tidak, bisa dibaca sebagai teguran kepada para aparatur dunia yang kelihatannya hendak membawa arah peradaban ke arah tak menentu," kata AT Arief yang nantinya bertindak sebagai moderator diskusi, kepada medanbisnisdaily.com, Rabu (27/2/2019).
Ditambahkan Arief, kedua institusi peradaban tua ini mengingatkan, bahwa kemanusiaan adalah bahasa yang dikehendaki. Konstelasi peradaban mesti terus ditumbuhkembangkan secara beradab. Kelembutan dan kasih sayang harus melampaui kerasnya arogansi kuasa kesementaraan.
Pembicara diskusi terbuka itu nantinya, Pastor Yosafat Ivo Sinaga, OFM Cap, Irwansyah Harahap (budayawan) dan Irwansyah Hasibuan (akademisi). Selain diskusi, kegiatan juga dirangkai dengan pemutaran film, pertunjukan musik dan perform seni secara spontan.