Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Anggota Komisi III DPR RI, Muhammad Syafi'i atau yang juga akrab disapa Romo mengaku akan merekomendasikan pencopotan terhadap Kapolda Sumut, Irjen Pol Agus Andrianto, ke komisinya. Hal itu disampaikannya, saat beorasi pada aksi damai Aliansi Umat Islam Bersatu di depan Kantor Wali Kota Medan, Jalan Kapten Maulana Lubis, Medan, Jumat (1/3/2019).
Kapolda Sumut, Kapolda Sumut, Irjen Pol Agus Andrianto yang dikonfirmasi hanya menanggapi santai pernyataan yang bernada ancaman dari Muhammad Syafi'i itu. Jenderal bintang dua tersebut mengaku semua yang dijalankannya sejak menjabat sebagai Kapolda Sumut, semata untuk menjalankan amanah yang dipercayakan kepadanya, dan mengacu pada UU No 2/202 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
"Jabatan itu amanah. Ya kalau mau direkomendasikan dicopot ya silahkan saja, monggo," ungkapnya kepada medanbisnisdaily.com.
Agus menjelaskan, jika qodrat dan irodat semua manusia ditentukan oleh Allah SWT, bukan manusia. Selain itu, ia mengaku, dengan kariernya yang cukup lama di Sumut ini sudah membuatnya sangat mencintai daerah ini, sehingga ia tidak rela jika kerukunan yang selama ini sudah terjalin sangat erat di Sumut, rusak dan tercabik karena kepentingan politik perorangan atau kelompok tertentu.
"Kepentingan satu kelompok, apalagi perorangan, tidak boleh mengalahkan kepentingan masyarakat banyak dan negara. Sehingga sebagai Kapolda Sumut, bertanggungjawab untuk menetralisir paham kebencian dan arogansi merasa paling benar yang sudah meracuni sebagian masyarakat Sumatra Utara karena kepentingan tertentu," jelasnya.
Menurut Agus, negara harus hadir dan tidak boleh abai, karena ini merupakan ancaman keutuhan berbangsa dan bernegara, bahkan ancaman bagi agama. Untuk itu ia menyebutkan, semua kegiatan yang dilakukannya di Sumut, termasuk sepanjang masa Pemilu serentak Pilpres dan Pilleg di tahun 2019 ini, merupakan kegiatan yang netral dan tidak berpihak pada paslon manapun, partai apapun dan caleg manapun.
Agus menambahkan, jika ada yang merasa terusik karena upaya yang dilakukan untuk menjaga keutuhan berbangsa dan bernegara yang diamankah Undang Undang kepadanya, hal itu tidak dipersoalkannya karena menurut Agus, sejak ia bertugas di Polri, ia sudah menyerahkan semua pada ketentuan Allah SWT.
"Alhamdulillah, saya percaya semua ketentuan yg maha kuasa, dihadapan ALLAH SWT, apalah manusia seperti saya ini, hanya debu dimuka bumi. Qodrat dan Irodhat tiap kita sudah ditentukan, tinggal saya jalani saja," ujarnya.
Sebagai penanggung jawab Kepolisian di Sumut, lanjutnya, keamanan dan ketertiban jauh lebih penting daripada retorika politik yang memprovokasi, tebar kebencian, fitnah yang bisa memecah belah, merasa benar sendiri, mengekspolitasi agama, yang dampaknya bisa merusak persatuan dan kesatuan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
"Jangan lupa belajar menjadi manusia dulu sebelum belajar agama, supaya kita tidak lupa bahwa kita ini manusia bukan Allah sehingga berhak menghakimi siapa saja sesuai selera dan kepentingan kita," pungkasnya.
Seperti diketahui, dalam orasinya, Romo mengingatkan Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto agar mengelola lembaga kepolisian secara netral sesuai UU. "Kita membutuhkan polisi, karena polisi dibentuk dengan UU untuk menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat serta menegakkan hukum. Kita butuh polisi, kasihan polisi yang menjalankan UU, karena kepolisian dipimpin oleh orang yang tidak netral. Saya akan rekomendasikan komisi III, agar memberhentikan Kapolda Sumut," katanya.