Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Labuhanbatu. Anggota MPR-RI, Gus Irawan Pasaribu, mengatakan, kekayaan Indonesia dominan dikuasai asing dan dibawa ke luar Indonesia. Itu dikatakannya saat acara sosialisasi 4 pilar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, Minggu (3/3/2019), di Gedung Nasional Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu.
Dalam pemaparannya, Gus Irawan mengulas jauh tentang masing-masing elemen dari keempat pilar kebangsaan tersebut. Sejumlah sektor penting di Indonesia saat ini, katanya, sudah dikuasai asing. Baik di sektor ekonomi, sumber daya mineral dan lainnya.
Di sisi lain, menurut dia, negara wajib mensejahterakan rakyat. Harus hadir dengan menyediakan fasilitas umum, sosial dan kesehatan. "Itu hal wajib. Bukan modal pencitraan," bebernya di hadapan ratusan peserta.
Gus Irawan juga menjelaskan kondisi-kondisi kekinian prekonomian Indonesia. Banyak sejumlah persoalan tengah dihadapi negara. Termasuk di sektor jaminan kesehatan nasional. BPJS sekarang, katanya, berdarah-darah. Karena sejumlah rumah sakit menolak menerima pasien BPJS.
Selain itu, persoalan penting masalah peredaran narkotika. Mengutip data BNN, kata Gus, 250 ton narkotika jenis sabu masuk secara ilegal ke dalam Indonesia.
"Kalau sedemikian banyak, itu bukan diselundupkan tapi diimpor. Itu yang tertangkap. Berapa lagi yang tak tertangkap," paparnya.
Pada sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan itu, juga dihadiri sejumlah perwakilan Ormas dan OKP di Labuhanbatu. Juga tampak hadir Ketua OKK DPD Partai Gerindra Sumut, Dedi Arfan dan sejumlah elemen masyarakat lainnya.