Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Sejak Kamis, Venezuela gelap gulita. Pasalnya pemadaman listrik besar-besaran terjadi di seluruh negeri.
Sedikitnya 18 dari 23 negara bagian terdampak pemadaman listrik yang diduga dilakukan oleh kelompok anti-pemerintah.
Mengutip The Guardian, Jumat (8/3/2019), para penumpang kereta metro di ibukota Caracas juga terpaksa berjalan sampai rumah karena pemadaman listrik. Bahkan, bandara internasional pun dilaporkan lumpuh karena tidak adanya listrik.
Setidaknya ada jutaan warga dari negara bagian barat Zulia hingga Amazonas yang berada di ujung selatan merasakan kegelapan.
Laman berita Venezuela El Pitazo melaporkan bahwa pemadaman itu akibat sabotase pada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Simón Bolívar di negara bagian selatan Bolívar. Anggota pemerintah Presiden Nicolas Maduro mengklaim perusakan tersebut dilakukan pihak oposisi.
"Pemadaman listrik disebabkan oleh sabotase di Guri," kicau akun Twitter resmi program televisi Mado, Diosdado Cabello.
"Ini bukan serangan terhadap pemerintah. Ini adalah serangan terhadap rakyat," tambah Menteri Kelistrikan Venezuela, Luis Motta Domínguez.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro pun menyalahkan Amerika Serikat (AS) yang ikut campur urusan negaranya.
"Tidak ada dan tidak akan ada yang mengalahkan orang-orang Bolivar dan Chavez," cuitnya di Twitter.
Perusahaan listrik milik Venezuela, Corpoelec, mengklaim pemadaman listrik adalah bagian dari perang listrik melawan negara. Mereka mengatakan pihaknya berupaya untuk memulihkan pasokan listrik seluruh negeri.
Di tengah krisis ekonomi yang melumpuhkan kekurangan air dan energi di sana, insiden seperti ini memang menjadi hal biasa terjadi. Namun, pemadaman listrik yang terjadi sejak Kamis tampaknya menjadi pemadaman yang paling besar terjadi di Venezuela.
"Bandara internasional, hampir sepenuhnya tanpa listrik pada saat ini," ungkap politisi oposisi, Jony Rahal dalam video di akun Twitternya.
"Apa yang bisa kita katakan? Kami lelah dengan pemerintahan ini," keluh seorang penumpang metro.
Senator AS Marco Rubio, salah satu pihak yang berusaha keras menggulingkan rezim Maduro dan menggantikannya dengan pemimpin oposisi Juan Guaido, menggambarkan pemadaman listrik ini menjadi bukti bahwa rezim Maduro telah kewalahan dan menyentuh kehancurannya. (dtf)