Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Beijing. Pemerintah China mendukung penuh Huawei melancarkan gugatan pada pemerintah Amerika Serikat (AS). China menyatakan Huawei tidak boleh diam saja layaknya domba yang dikorbankan.
Huawei menggugat AS karena kebijakan terbaru mereka yang melarang penggunaan peralatan jaringan buatan Huawei. Huawei menyebut kebijakan itu diloloskan oleh Kongress sebagai bagian paket anggaran pertahanan yang tanpa konstitusi menyisihkan Huawei sebagai hukuman.
Alhasil, Huawei dan sejumlah perusahaan China lainnya seperti ZTE tak bisa mendapat kontrak peralatan komunikasi dari badan federal di Amerika Serikat, termasuk dari kontraktor besar perusahaan di AS.
"China telah dan akan terus menempuh semua langkah yang diperlukan untuk melindungi kepentingan pebisnis dan warga China yang sesuai hukum," sebut Wang Yi, diplomat top China yang dikutip dari CNBC.
"Di saat yang sama, kami mendukung perusahaan atau individu mencari ganti rugi secara hukum untuk melindungi kepentingan mereka sendiri dan menolak untuk dikorbankan seperti domba yang diam saja," tambah dia dalam pidatonya di Beijing.
"Keadilan akan muncul. Apa yang kami perjuangkan bukan hanya soal kepentingan perusahaan, tapi juga hak sebuah negara untuk berinovasi dan juga hak seluruh negara yang ingin naik tangga teknologi," tandasnya.
AS berulangkali menuding Huawei berpotensi menjadi alat mata-mata pemerintah China dan selain memblokir di dalam negeri, juga mengajak negara lain mengikuti jejak mereka. Huawei selalu membantah tudingan itu dan sejauh ini memang belum ada buktinya.
"Huawei tidak dimiliki, dikendalikan atau dipengaruhi oleh pemerintah China. Terlebih lagi, Huawei memiliki program dan jejak keamanan yang baik. Tidak ada bukti yang menyatakan sebaliknya," ucap Chief Legal Officer Huawei, Song Liuping. (dtn)