Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Parapat. Di tahun 2019, PT Agincourt Resources selaku pengelola Tambang Emas Martabe di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, memasang target produksi emas yang sama dengan tahun 2018.
Senior Manager Mining PT Agincourt Resources, Rahmat Lubis mengungkapkan target produksi emas itu sebanyak 350.000 ounces. Merujuk over target produksi 2018 menjadi sebanyak 412.000 ounces, maka over target juga diyakini terjadi tahun ini.
Hal itu dikatakan Rahmat Lubis dalam orientasi lanjutan bagi media tentang pertambangan Indonesia dan dunia yang digelar PT Agincourt Resources selaku pengelola Tambang Emas Martabe di Hotel Inna Parapat, Senin (11/3/2019).
Agincourt Resources, kata Rahmat Lubis, tidak akan merubah target di 2019 itu meskipun produksi emas Tambang Emas Martabe naik terus sejak 2017. Perusahaan tidak mau muluk-muluk soal target produksi.
"Pada 2017, produksi emas sudah 352.000 ounces dari 2016 yang masih 309.000 ounces," sebut Rahmat, dimana sekitar 70% produksi emas diperoleh dari daerah penambangan atau Pit Purnama, sementara sisanya dari Pit Barani dan Pit Ramba Joring.
Lebih lanjut Rahmat Lubis mengatakan, untuk meningkatkan kinerja perusahaan seperti menaikkan produksi, Agincourt membuat Martabe Improvement Program (MIP), yang merupakan usaha berkelanjutan Tambang Emas Martabe untuk mengoptimalkab aset, penggunaan biaya, efisiensi dan produktivitas serta meningkatkan arus kas.
"Target kami menjadi produsen emas yang efisien dengan AISC di bawah 600 dolar AS per ounce dan memproduksi lebih dari 300.000 ounce per tahun," kata Rahmat, yang sudah delapan tahun berkarir di PT Agincourt Resources itu.
Rahmat menyebutkan untuk mencapai itu, Tambang Martabe melakukan dengan mengoptimalisasikan produksi tambang dan kapasitas oabrik pengolahan maksimal 5,5 mtpa. Kemudian mengurangi biaya produksi, material, suplai dan servis serta menurunkan pembiayaan unit.
Ahli Pertambangan yang juga mantan Direktur Teknik Lingkungan Ditjen Minerba Kementerian ESDM, Mangantar S Marpaung menyebutkan, investasi tambang perlu didukung penuh karena pertambangan adalah investasi langsung yang menggerakan perekonomian secara ril dan termasuk menciptakan lawongan kerja.