Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Calon Presiden nomor urut 01, Jokowi meminta agar kader AMPI (Angkatan Muda Pemberitahuan Indonesia) untuk melek tenologi. Sebab, jika tidak maka akan kalah bersaing dengan negara-negara lain.
"Saya melihat yang di hadapan saya anak muda, sehingga harus mengerti dunia global. Kita tahu ada yang namanya revolusi industri 4.0, revolusi industri jilid 4. Harus ngerti bitcoin, ngerti internet. Karena apa, kalau tidak negara ini kalah berkompetisi dengan negara lain, kalah dengan negara di sekitar kita, kalah dengan negara lain. Belajar semuanya tentang 4.0," ujar Jokowi di hadapan ratusan kader AMPI pada acara Temu Kader AMPI se-Indonesia, di Lapangan Merdeka, Medan, Sabtu (16/3/2019).
Dengan militansi kader AMPI, ia berharap nantinnya bisa berkontribusi di dalam persaingan global,
Kita harapkan dengan militansi mampu bersaing nantinya berkontribusi persaingan global, dalam kompetisi global.
"Saya titip jelang pilpres banyak hoaks, fitnah, kabar bohong. Jangan ragu melawan itu, jangan ragu melawan fitnah, kabar bohong, hoaks. Ini dibawah lagi ramai, katanya pemerintah baru akan melarang pendidikan agama, akan melarang adzan, akan melegalkan perkawinan sejenis, akan melegalkan zina. Saudara percaya tidak," kata Jokowi yang disambut teriakan tidak oleh kader AMPI.
"Itu harus diluruskan, AMPI berani gak meluruskan ini, jangan ragu dan takut. Sampaikan gak mungkin negara ini, negara yang penuh norma agama melarang adzan, siapapun presidennya. Apalagi menghapuskan pendidikan agama, gak mungkin. Negara ini penduduk muslim terbesar di dunia, logika gak masuk, tapi harus diberitahu ke akar rumput, ke rakyat agar tahu," paparnya.
Berdasarkan hasil survey, kata dia, ada 9 juta orang percaya dengan kondisi ini. Menurutnya, sebagai agen perubahan AMPI memiliki kewajiban meluruskan itu semua.
"Hati-hati. AMPI punta kewajiban meluruskan ini. Kalau tidak diluruskan jumlah yang percaya bisa bertambah lebih banyak, bisa 10 juta, bisa 15 juta, bisa 20 juta," imbuhnya.
Di dalam kesempatan itu, ia mengajak kader AMPI untuk bisa mensosialisasikan Pemilu 2019 dengan cara mengajak masyarakat agar menggunakan hak pilih di 17 April 2019.
"Marilah kita mengajak tetangga kita untuk tanggal 17 April berbondong-bondong ke TPS, jangan biarkan satu orangpun golput, harus siajak memilih, diajak ke TPS, agar partisipasi pemilih tinggi," pesannya.
Turut hadir mendampingi Jokowi, yakni Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi; politisi senior Golkar, Agung Laksono; Sekjen Golkar, Lodwjik; Kepala Staf Kantor Kepresidenan, Moeldoko.