Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Banyak yang belum mengenal tentang buah balakka. Buahnya mirip seperti buah cermai. Bentuknya bulat kecil, warnanya hijau daun, berbiji hitam.
Buah balakka banyak tumbuh di Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), Provinsi Sumatra Utara (Sumut). Balakka dianggap buah hutan karena pohonnya tumbuh di hutan-hutan.
Sasa, penjaga stan Paviliun Kabupaten Paluta pada even Pekan Raya Sumatra Utara (PRSU), di arena PRSU, Jalan Gatot Subroto, Medan, menerangkan, balakka masih tumbuh liar di hutan. Sehingga masih sedikit petani yang membudidayakan tanaman itu. Namun, katanya, setelah buahnya bisa diolah menjadi sejumlah kuliner, buah balakka banyak ditanam petani di Paluta.
"Tapi belum begitu banyak yang budidaya tanaman ini. Buah ini adanya di Paluta saja. Sekarang sudah ada pengembangan produk dari buah itu oleh UMKM di Paluta," katanya kepada medanbisnisdaily.com, Senin malam (18/3/2019).
Kini, balakka sudah diolah menjadi sari buah, sirup, dodol, dan sambal keripik balakka.
"Kalau belum diolah, balakka rasanya sepat dan asam. Seperti asam belimbing. Setelah diolah jadi sari buah, rasanya ada manis-manisnya. Untuk keripik, balakka dipakai sebagai bumbu pedas dari keripik," terangnya.
Harga buah balakka yang sudah diolah bervariasi. Seperti minuman sari buah, dijual seharga Rp 20.000 per botol. Sasa mengatakan, dengan sudah dikembangkannya buah balakka menjadi berbagai produk, maka ekonomi masyarakat di Kabupaten Paluta juga dapat meningkat.