Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Untuk tidak memancing kemarahan umat Islam Indonesia yang disebutkan sudah siap "berperang", pemerintah Australia diminta segera menuntaskan proses hukum terhadap pelaku penembakan di masjid di Selandia Baru yang menewaskan puluhan orang.
Pelaku yang bernama Brenton Tarrant diduga terkait dengan orang-orang di Australia. Begitu pula dengan salah satu senator Australia yang diduga mendukung peristiwa berdarah dan biadab di Kota Christchurch tersebut dijatuhi sanksi.
Komando Aksi Solidaritas Muslim New Zealand Aliansi Umat Islam Bersatu Sumatera Utara, Angga Fahmi, menyatakan dalam pernyataan sikap saat berunjukrasa di depan kantor Konjen Australia di Jalan Kartini Medan, Selasa (19/3/2019).
"Kami menyerukan kepada muslim di seluruh dunia dan masyarakat non muslim agar mendesak agar pemerintah Selandia Baru menangkap seluruh pelaku serta pihak terkait dan menghukum pelaku dengan setimpal," tegas Angga.
Negara-negara Islam di dunia, oleh Aliansi Umat Islam diminta menerapkan hak diplomatiknya menekan Selandia Baru agar mempercepat pengungkapan kasus terorisme tersebut.
Oleh karena alasan yang tidak disebutkan, demonstrasi di kantor Konjen ditanggapi oleh pimpinan kursus Bahasa Inggris yang berdiri di kantor yang sama yakni Michael Steven.
"Kami mengutuk aksi penembakan warga muslim di Selandia Baru, saya akan menyampaikan tuntutan demonstrasi ini kepada Konjen," ujar Michael.
Pimpinan Gerakan Nasional Pembela Fatwa Ulama Sumut menyebutkan peristiwa teror penembakan umat Islam di Selandia Baru menandakan bahwa terorisme tidak ada hubungan dengan agama tertentu. Penembakan tersebut merupakan peristiwa kemanusiaan harus sama-sama diperangi.