Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Bandung. Mantan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan alias Aher akhirnya buka-bukaan tentang obrolannya dengan Neneng Hassanah Yasin sewaktu aktif sebagai Bupati Bekasi. Perbincangan antara Aher dengan Neneng itu terjadi pada waktu keduanya berada di Moskow, Rusia.
"Saat makan pagi kami bertemu. Terjadi perbincangan agak panjang, tetapi saya tidak ingat apa, tapi kira-kira yang disampaikan perlukah rekomendasi atau tidak," kata Aher dari kursi saksi dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Bandung, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Rabu (20/3/2019).
Aher mengaku kedatangannya ke Moskow atas undangan Kementerian Perindustrian terkait perhelatan bisnis ekonomi di kota itu. Aher juga mengaku tidak tahu bila Neneng turut diundang.
Kembali lagi soal isi pertemuan dengan Neneng. Aher menyampaikan pada Neneng bila segala sesuatu tentang Meikarta masih dikaji tim dari Pemprov Jabar.
"Kemudian saya sampaikan yang penting bagaimana kesimpulan nanti, apakah perlu rekomendasi atau tidak. Pokoknya selesaikan tugas masing-masing di provinsi apa, di kabupaten apa, sambil menunggu apa perlu atau tidak rekomendasi," tutur Aher.
Dalam persidangan tersebut duduk sebagai terdakwa yaitu Neneng Hassanah Yasin sebagai Bupati Bekasi nonaktif. Selain Neneng, ada 4 terdakwa lainnya yang dulunya sebagai anak buah Neneng di Pemkab Bekasi.
Mereka didakwa menerima suap dengan total Rp 10.830.000.000 dan SGD 90 ribu. Uang itu diduga diberikan oleh perwakilan Lippo yaitu Billy Sindoro dan 3 rekannya, yang telah divonis bersalah dalam perkara yang sama.
Neneng pun sebenarnya sudah pernah mengungkap pertemuannya dengan Aher itu. Neneng mengaku berbincang dengan Aher soal Peraturan Daerah (Perda) Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Pembangunan dan Pengembangan Metropolitan dan Pusat Pertumbuhan di Jabar. Saat itu Neneng mengaku bertanya kepada Aher soal rekomendasi tersebut.
"Pas di Moskow saya tanya aplikasi implementasi rekomendasi ini batasnya bagaimana dan beliau (Aher) nggak bisa menjawab. Dia malah bilang banyak banget iklannya (Meikarta)," ucap Neneng.(dtc)