Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pemerintah Indonesia khususnya Sumatra Utara berharap agar Geopark Kaldera Toba (GKT) segera masuk menjadi anggota Unesco Global Geopark (UGG). Salah satu harapannya, agar market wisata GKT terbantu dan cepat dikenal di berbagai penjuru dunia.
Namun harapan berbeda disampaikan salah seorang pemerhati lingkungan Danau Toba, Tohap P Simamora. Kepada medanbisnisdaily.com, Kamis malam (21/3/2019). Tohap yang juga aktif mengembangkan radio komunitas ini mengatakan hal yang sebaliknya.
"Saya tidak berharap GKT cepat masuk UGG. Paling tidak untuk 15 tahun yang akan datang," jelasnya.
Diterangkannya, sebelum ada perbaikan atau pembenahan di lapangan, ia tidak berharap GKT menjadi UGG. Tohap juga menyentil masalah kerusakan Danau Toba di Haranggaol, Kabupaten Simalungun yang ditengarai karena banyaknya Kerambah Jaring Apung (KJA) telah menimbulkan bau busuk sebagaimana yang dimuat medanbisnisdaily.com, Kamis (21/3/2019).
Menurutnya, pemerintah Kabupaten Simalungun tidak pernah memperhatikan Haranggaol sebagai aset wisata. Hal itu sudah berlangsung puluhan tahun. "Sejak kapan Haranggaol jadi aset wisata Kabupaten Simalungun. Sudah 20 tahun jadi KJA, kapan pula ditetapkan sebagai objek wisata," tulisnya di salah satu media sosial menanggapi pemberitaan itu.
Sebelumnya, General Manager Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba (BPGKT) Wan Hidayati mengatakan, pengumuman masuk tidak GKT menjadi anggota UGG akan diumumkan pada September 2019 mendatang. Jadwal itu diundur dari semestinya bulan April ini.
"Tim penilai akan memberikan sejumlah rekomendasi April ini untuk perbaikan. Jadi pengumumannya bulan September ini," kata Hidayati kepada medanbisnisdaily.com, Kamis (21/3/2019).