Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan hingga kini akses air bersih masyarakat belum merata. Setidaknya, hingga akhir 2018 tercatat akses air bersih masih 72%.
Pencapaian itu justru masih jauh dari target yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Di dalam rencana itu disebutkan bahwa seluruh masyarakat Indonesia harus memiliki akses terhadap air bersih.
"Kita punya program 100-0-100 yang kalau dari RPJMN belum bisa tercapai tahun ini, kita baru punya 72% (akses air bersih), masih kurang," ucap Basuki.
Program 100-0-100 merupakan salah satu usaha pemerintah untuk memperbanyak akses air bersih. Maksudnya, 100 persen akses air minum, 0 persen kawasan kumuh, dan 100 persen akses sanitasi.
Untuk itu Basuki mengatakan pihaknya terus menggenjot pembangunan fasilitas penunjang infrastruktur. Salah satunya adalah menggenjot pembangunan bendungan dan embung alias bendungan kecil untuk menampung air bersih.
Sebelumnya, dia mengatakan bahwa pemerintah telah menganggarkan Rp 32 triliun untuk menggenjot pembangunan bendungan dan embung. Diharapkan fasilitas tersebut dapat menggenjot akses air bersih untuk masyarakat.
"Kami di PUPR khususnya di Ditjen SDA itu dari Rp 110 triliun 2019 ini sekitar Rp 32 triliun (untuk bendungan)," ucapnya.(dtf)