Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com –Medan. Demi mendukung terselenggaranya Pemilihan Umum 2019 yang aman, damai dan terbebas dari penyebaran hoax (fitnah), Jaringan Amar Ma’ruf Sumatera Utara (JAMSU) berencana menggelar Itighosah secara serentak di 1.000 mesjid di Kota Medan. Diikuti masyarakat yang bermukim di sekitar masjid. Dilaksanakan pada 17 April 2019 atau persis pada hari pencoblosan di tempat pemungutan suara (TPS)
Ketua JAMSU Muhammad Ikhyar Velayati Harahap menjelaskan dalam pernyataannya kepada medanbisnisdaily.com, Jumat 1(29/3/2019). Istighosah merupakan kelanjutan dari Seminar Nasional Gerakan 1.000 Dai Berkarakter Kebangsaan yang diselenggarakan beberapa waktu yang lalu.
"Kegiatan Istighosah serentak ini akan diisi dengan berbagai berbagai kegiatan hingga siang menjelang pencoblosan di TPS," ungkap Ikhyar yang juga dikenal sebagai mantan aktivis mahasiswa di era orde baru.
Kegiatan dimaksud dimulai dari berdoa bersama para jama’ah, mendoakan agar pesta demokrasi berjalan aman, damai, lancar, bebas dari hoax atau fitnah. Pemilu juga harus melahirkan persatuan dan kesatuan bangsa yang lebih solid pasca pelaksanaannya. Lalu dilanjutkan dengan sholat shubuh berjama’ah, pembacaan tahlil dan shalawat asyqhil.
"Selanjutnya tausiyah oleh ustaz dan diakhiri dengan salat dhuha serta makan bersama. Barulah setelah itu secara bersama-sama berangkat menuju TPS guna menggunakan hak pilih, mencoblos," terang Ikhyar.
Tuturnya, terdapat 1.000 ustaz yang tergabung dalam JAMSU yang menjadi inisiator sekaligus pengisi acara tausiyah di Istighosah serentak tersebut. Mereka berkoordinasi dengan Badan Kenaziran Masjid di Kota Medan demi terselenggaranya acara dimaksud.
Tujuan utamanya agar tercipta suasana sejuk dan nyaman menjelang pesta demokrasi lima tahunan, Pemilu 2019. Diharapkan Istighosah mampu membuat suasana dan tensi politik di masyarakat kembali sejuk dan melahirkan persatuan bangsa yang lebih solid.
"Sudah cukuplah momentum politik Pilkada DKI Jakarta 2017, Pilkada Sumut 2018 serta Pilpres 2019 masyarakat disuguhi politik hoax dan fitnah. Kita berharap, ke depan para politisi dan partai politik mengedepankan politik yang santun serta menawarkan program pembangunan untuk mengambil hati para pemilih. Jika politik hoax dan fitnah diteruskan, maka bisa membelah persatuan dan kesatuan bangsa yang berakibat hancurnya NKRI yang di perjuangkan para founding father dan para alim ulama nusantara," tegas Ikhyar.