Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP USU) menjadi tuan rumah Konferensi Nasional Asosiasi Program Studi Sosiologi Indonesia (APSSI) VIII-2019 yang akan dilaksanakan 31 Maret – 2 April 2019 di Le Polonia Hotel & Conventation Medan.
Pertemuan tingkat nasional itu mengangkat tema “Manajemen Bencana dan Kebencanaan di Negeri Cincin Api: Perspektif dan Kontribusi Sosiologis”. "Ini kali pertama bagi Prodi Sosiologi mendapat kepercayaan untuk menggelar forum pertemuan tingkat nasional," kata Ketua Program Studi Sosiologi FISIP USU, Dr Harmona Daulay MSi, yang juga penanggung jawab kegiatan itu di Medan, Jumat (29/3/2019).
Dikatakannya, tentang latar belakang dipilihnya tema sentral tersebut, Indonesia merupakan negara yang berada di wilayah cincin api (Ring of Fire). Hal itu menjadikan wilayah Indonesia berpotensi menghadapi bencana cukup tinggi. Sementara pengetahuan masyarakat terhadap bencana sangat diperlukan, karena bencana sering terjadi tanpa dapat diprediksi waktunya.
Dalam perspektif sosiologis, jelas Hamona, bencana sering sekali dipahami berdasarkan persepsi manusia atau masyarakat dan atas apa yang mereka rasakan terkait pengalaman emosional pada kejadian-kejadian yang dapat mengancam kelangsungan hidup mereka. Bencana merupakan salah satu bagian definisi yang disusun dalam suatu konteks sosial budaya hidup masyarakat yang mengalami bencana.
Berkaitan dengan hal itulah, ungkapnya, Asosiasi Program Studi Sosiologi Indonesia (APSSI) tertarik untuk membuat konferensi nasional bertema Manajemen Bencana dan Kebencanaan di Negeri Cincin Api: Perspektif dan Kontribusi Sosiologi. Konferensi tersebut akan mengkaji manajemen bencana dan kebencanaan yang terdiri dari 5 sub tema yang menjadi pokok permasalahan sosial, baik lokal maupun global, dengan menganalisis menggunakan pendekatan sosiologis.
Di antara sub tema pada Konferensi Nasional Sosiologi VIII itu adalah Peran Modal Sosial dan Media (Sosial) dalam Mitigasi Bencana, Transformasi Bencana, Perubahan Iklim, dan Pelestarian Lingkungan, Jender, Diskriminasi dan Bencana, Resiliansi dan Livelihood Pasca Bencana, dan Manajemen Risiko Bencana: Cross-Cutting Issues (Pendekatan Interdisipliner).
Keynote speaker yang dihadirkan dalam pertemuan tersebut di antaranya Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Letjen Doni Monardo; Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Prof Dwikorita Karnawati MSc Ph.D; dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Rahmawati Husein MCP Ph.D; pakar Institut Teknologi Bandung, Dr Saut Aritua Sagala, dan ahli dari Pusat Pembinaan, Pendidikan, dan Pelatihan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Wigyo Adiyoso SSos MA Ph.D.
Panitia pengarah kegiatan itu terdiri dari Dr Ida Ruwaida MSi (Ketua APSSI), Dr Jendrius Ph.D (Universitas Andalas), Dr Suharko (Universitas Gadjah Mada), Dr Ridho Taqwa (Universitas Sriwijaya), Prof Dr Emy Susanti MA (Universitas Airlangga), Muhammad Najib Azca SSos MA PhD (Universitas Gadjah Mada), Rektor USU dan Dekan FISIP USU. Sedangkan panitia pelaksana Drs Muba Simanihuruk MSi (ketua) dan Drs T Ilham Saladin MSP sebagai sekretaris.