Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengaku mendatangi rumah Ratna Sarumpaet pada 28 September 2018 atas permintaan Ratna.
Said Iqbal mengaku sempat dimintai Ratna untuk dipertemukan dengan Prabowo Subianto terkait penganiayaan yang dialaminya.
Dia mengaku dihubungi staf Ratna, Saharudin melalui rekan serikat pekerja, Septian untuk datang ke rumah Ratna pada 28 September 2018.
Ratna menurut Said Iqbal juga menelepon sambil menangis menyampaikan dirinya dianiaya. Hingga akhirnya Said Iqbal memutuskan datang sekitar pukul 23.00 WIB.
"Sampai di sana (rumah Ratna) jam 23.00 WIB atau 24.00 WIB malam saya ketemu Saharudin, saya bertemu Ratna dan menjelaskan tentang penganiayaan yang sudah didengar di media. Sambil menunjukan foto," ujar Said Iqbal, saat bersaksi untuk Ratna Sarumpaet di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jl Ampera Raya, Selasa (9/4/2019).
Said Iqbal mengatakan dalam pertemuan itu, dirinya sempat menyarankan agar Ratna melapor polisi dan melakukan visum, tetapi Ratna menolak. Ratna dalam pertemuan menceritakan kronologi penganiayaan di Bandung yang belakangan diketahui hoax.
"Singkat cerita ka Ratna cerita penganiayaan di Bandung setelah mengantarkan dua sahabatnya di bandara Bandung lalu dia dianiaya ditarik keluar taksi. Kak Ratna diantar menuju ke RS di Cimahi setelah itu menurut cerita kak Ratna dia menelpon sahabatnya seorang dokter dan menindaklanjuti itu. Itu yang saya dengar ternyata sebuah kebohongan," ujarnya.
Pada pertemuan itu, datang rekan Said Iqbal lainnya Andi Harnoko sehingga ketiganya berdiskusi dengan Ratna. Menurut Said, disampaikan Ratna ingin memintanya untuk menghubungi Prabowo Subianto.
"Kak Ratna menyampaikan dalam pertemuan itu ada permintaan untuk dipertemukan dengan Pak Prabowo tentang dianiaya. Saya terbiasa ada beberapa orang yang mau ketemu Pak Prabowo sepanjang Pak Prabowo berkenan maka saya mengajukan permohonan melalui ajudan, itu jumat malam. Saya bilang Ka Ratna besok pagi, Sabtu pagi telepon ajudan untuk bertemu Prabowo," ujarnya.
Menurutnya Ratna juga sudah menghubungi Fadli Zon untuk meminta adanya pertemuan. Akhirnya Said juga meminta ajudan Prabowo pada keesokan harinya dan kemudian ia mendapat kabar pada 1 Oktober bahwa Prabowo bersedia menerima Ratna Sarumpaet di tanggal 2 Oktober.
"Singkat cerita setelah Sabtu pagi saya hubungi ajudan dan dihubungi tanggal 1 Oktober bahwa tanggal 2 Oktober Pak Prabowo berkenan bertemu kak Ratna," ujarnya.
"Hanya minta dipertemukan karena kak Ratna dianiaya," kata Said Iqbal.
Ratna Sarumpaet didakwa membuat keonaran lewat hoax penganiayaan. Ratna menyebarkan hoax kepada sejumlah orang lewat pesan WhatsApp, termasuk mengirimkan gambar wajah lebam dan bengkak yang diklaim akibat penganiayaan.
Padahal kondisi bengkak pada wajah Ratna merupakan efek operasi plastik di RS Bina Estetika, Menteng. Jaksa mengungkap Ratna memfoto dirinya saat menjalani perawatan medis, lalu menyebarkan foto ditambah keterangan soal terjadinya penganiayaan.(dtc)