Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (9/4/2019) berhasil rebound setelah menurun 0,746% pada perdagangan Senin (8/4/2019). IHSG berada di teritori positif sepanjang perdagangan hari ini sebelum akhirnya di tutup naik 58 poin atau naik 0,912% di level 6.484. Level tertinggi IHSG berada di level 6.484 dan terendah berada di level 6.429.
Penguatan IHSG didukung oleh penguatan saham di berbagai sektor dimana sektor infrastruktur yang sebelumnya tertekan kini berhasil menguat 0,6%, sektor agri naik 0,7%, sektor manufaktur naik 0,8%, properti naik 1,5% dan sektor konsumer naik 0,5%. Sementara itu, indeks saham-saham syariah yang tergabung dalam indeks JII, JII 70, ISSI juga mengalami kenaikan dengan kenaikan masing-masing JII 1,2%, JII 70 1,19%, ISSI 1%.
"Kinerja Indeks saham gabungan ditengah perlambatan ekonomi global saat ini cenderung stabil dan perlahan-lahan mulai menguat. Meskipun terkesan cukup lambat namun saham-saham ini juga liquid sehingga hal ini lebih aman dibandingkan dengan pergerakan kebanyakan saham yang menurun drastis pada tahun ini," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, Selasa (9/4/2019).
Semakin hari, kata Gunawan, tercatat semakin banyak pula emiten yang mencatatkan saham sebagai bagian dari saham syariah. Hal ini mendorong peningkatan saham syariah di BEI yang otomatis mengerek jumlah investor saham syariah di Indonesia. Tahun lalu BEI mencatatkan kenaikan 92% investor syariah dan ditahun ini BEI menargetkan di angka yang sama.
Selain itu, kapitalisasi pasar saham syariah konsisten tumbuh setiap tahunnya, di mana per Februari 2019 kapitalisasinya mencapai 52,1%. Dan pada Februari 2019, tercatat sebanyak 40% investor saham syariah aktif di pasar modal.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali menguat. Rupiah naik 0,27% di level Rp 14.127 per dolar AS. Tak hanya rupiah yang mengalami penguatan, seluruh mata uang emerging market juga mengalami hal yang sama. Dolar AS tertekan 0,345% terhadap mata uang Peso dan jatuh 0,2% terhadap mata uang Bath.
"Dolar AS tampak sudah jauh dari masa kegemilangannya semenjak The Fed melonggarkan suku bunga acuannya. Hingga saat ini The Fed belum memberikan tanda-tanda kenaikan suku bunganya," kata Gunawan.