Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Koordinator Juru Bicara BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak menceritakan momen saat mendengar kabar Ratna Sarumpaet dianiaya.
Dalam kesaksiannya, Dahnil Anzar mengaku mendengar kabar penganiayaan Ratna Sarumpaetsaat sedang berkumpul dengan anggota BPN Prabowo-Sandiaga di kediaman Prabowo, Jl Kertanegara pada 1 Oktober 2019. Menurut Dahnil, saat itu respons semua orang yang hadir termasuk dirinya dan Prabowo kaget.
"Ya kaget dan marah karena penganiayaan dilakukan terhadap Bu Ratna. Beliau terkenal sebagai pegiat HAM. Kemudian harus dianiaya seperti itu. Kemudian pak Prabowo berencana menjenguk Bu Ratna," kata Dahnil saat bersaksi di sidang di PN Jaksel, Jl Ampera Raya, Jakarta Selatan, Kamis (11/4/2019).
Dalam pertemuan itu, diketahui anggota BPN mendengar kabar Ratna mendapat penganiayaan di Bandung sehingga banyak yang simpati terhadap Ratna Sarumpaet. Selanjutnya ada pertemuan antara Prabowo dan Ratna Sarumpaet beserta anggota BPN lainnya di lapangan Polo, Bogor milik Prabowo.
"Tentu kita bersimpati ada bagian dari kita dianiaya. Saya dengar Pak Prabowo betemu menjenguk Bu Ratna di Polo," sambungnya.
Ratna Sarumpaet didakwa membuat keonaran lewat hoax penganiayaan. Ratna menyebarkan hoax kepada sejumlah orang lewat pesan WhatsApp, termasuk mengirimkan gambar wajah lebam dan bengkak yang diklaim akibat penganiayaan.
Padahal kondisi bengkak pada wajah Ratna merupakan efek dari operasi plastik di RS Bina Estetika, Menteng. Jaksa mengungkap Ratna memfoto dirinya saat menjalani perawatan medis, lalu menyebarkan foto ditambah keterangan soal terjadinya penganiayaan.(dtc)