Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Quito. Salah satu kaki tangan Julian Assange, pendiri WikiLeaks, ditangkap saat hendak meninggalkan Ekuador. Penangkapan dilakukan otoritas Ekuador saat kaki tangan Assange ini akan melarikan diri ke Jepang.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (13/4/2019), identitas kaki tangan Assange yang ditangkap pada Kamis (11/4) waktu setempat ini, tidak disebut lebih lanjut.
Menteri Dalam Negeri Ekuador, Maria Paula Romo, dalam pernyataannya kepada radio lokal, Sonorama, hanya menyebut bahwa sosok ini sangat dekat dengan Assange. Dia disebut sebagai kolaborator atau kaki tangan Assange.
Identitas sosok ini diungkapkan oleh media lokal, Channel Teleamazonas, yang menyebut kaki tangan Assange yang ditangkap ini bernama Ola Bini.
Dilaporkan bahwa Ola Bini merupakan seorang pengembang software yang fokus pada privasi, keamanan dan kriptografi (kode rahasia). Tidak dijelaskan lebih lanjut sumber yang mendasari informasi ini.
Dalam pernyataannya, Romo mengaitkan kaki tangan Assange ini dengan upaya mendestabilisasi pemerintahan Presiden Ekuador Lenin Moreno. "Dia (kaki tangan Assange-red) ditahan untuk tujuan penyelidikan," sebut Romo dalam pernyataannya.
Menurut Romo, Ola Bini--kaki tangan--Assange ini diketahui pernah ikut kunjungan ke luar negeri bersama mantan Menteri Luar Negeri Ricardo Patino, yang memberikan suaka politik kepada Assange tahun 2012.
"Kami memiliki cukup bukti bahwa dia berkolaborasi dalam upaya untuk mendestabilisasi pemerintahan," tegas Romo dalam pernyataannya.
Pernyataan yang disampaikan Romo soal penangkapan kaki tangan Assange ini disampaikan sesaat setelah Assange ditangkap di Kedutaan Besar (Kedubes) Ekuador di London, Inggris pada Kamis (11/4) pagi waktu setempat. Penangkapan dilakukan setelah Ekuador menarik suaka politik yang diterima Assange dan mencabut kewarganegaraannya yang diberikan tahun 2012.
Penangkapan yang dilakukan Kepolisian Inggris terhadap Assange ini dilakukan atas permintaan ekstradisi Amerika Serikat (AS). Diketahui bahwa Departemen Kehakiman AS telah menjerat Assange dengan dakwaan konspirasi peretasan komputer milik Departemen Pertahanan yang terhubung dengan jaringan pemerintah AS yang menyimpan dokumen-dokumen dan komunikasi rahasia.(dtc)