Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Menteri Koordinator Maritim, Luhut Binsar Panjaitan sempat disoraki oleh mahasiswa bahkan diisukan diusir saat menyampaikan kuliah umum di Universitas Pancabudi (Unpab), Jalan Gatot Subroto, Medan, Jumat (12/4/2019) malam. Nama Prabowo sempat diteriaki mahasiswa sesaat Luhut hendak meninggalkan kampus yang identik dengan warna kuning tersebut.
Luhut menyebutkan, saat berpidato sekitar 20 menit ada yang mencoba memprovokasi. Padahal, ia tidak ada menyerukan pilih calon tertentu.
"Saya memberi penjelasan bagaimana kita ini sebagai bangsa tidak perlu terpecah belah. Memang massanya ini saya lihat terbelah dua. Lalu waktu saya naik ada yang provokasi. Saya bicara sekitar 20 menit sampai selesai, di mana pun saya bicara saya tidak pernah bilang pilih paslon ini pilih paslon itu," ujar Luhut, di Medan, Sabtu (13/4/2019).
Ketika berbicara di depqn mahasiwa, Luhut hanya menganjurkan agar pilih calon sesuai hati nurani, jangan sampai tidak datang ke TPS (Tempat Pemungutan Suara) alias golput.
"Pergilah ke TPS besok tanggal 17 (April). Tanya hati nurani mu siapa yang mau kau pilih. Lalu saya jelaskan keadaan ekonomi saat ini. Selesai kuliah umum saya turun, masih ada kumpulan mahasiswa. Saya lewati mereka kumpulan mahasiswa yang teriak “Prabowo, Prabowo” saya bilang enggak apa-apa, kami toss, toss, begitu. Begitu terus, saya jalan sampai ke mobil. Saya toss dan banyak yang selfie sama saya. Itu sudah jam 10 kurang sedikit. Kalau mereka mahasiswa yang masih muda begitu kan sah-sah saja. Jadi kalau ada yang bilang saya diusir, saya enggak merasa diusir. Sudah selesai semua," jelasnya.
Mantan Menkopolhukam itu tidak merasa diusir dari Universitas Pancabudi. "Tidak, saya tidak merasa. Kalau saya diusir, buat apa saya jalan di tengah-tengah mereka? Saya hampiri mereka sambil jalan ke jalan besar. Ada yang teriak-teriak “Jokowi lagi, Jokowi lagi” ada pula yang teriak “Prabowo, Prabowo” . Tidak apa-apa kan, demokrasi. Asalkan tidak sampai berkelahi, bermusuhan. Dan kalau sudah selesai mencoblos nanti ya sudah selesai, siapa pun yang menang ya itulah Indonesia," paparnya.