Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - LSI Denny JA menyebut Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin unggul dari Prabowo Subianto-Sandiaga Uno versi quick count dengan data masuk sebesar 95,5%. Denny JA lantas berbicara soal pertemuan Ustaz Abdul Somad ke Prabowo Subianto jelang pencoblosan.
"Pawai akbar di daerah-daerah itu tidak menggambarkan apa-apa. Walau militan di kubu Prabowo, tapi tidak menggambarkan. Yang ikut pawai itu 20 juta, pemilih ada sekitar 190 juta. Paling hanya 10%-nya," kata Denny JA di kantornya, Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (17/4/2019).
"Perhatikanlah silent majority, jumlahnya 50% dari populasi atau sekitar 100 juta orang. Bukan pawai akbar yang menentukan menang kalah, tapi silent majority mereka yang tidak diberitakan yang menentukan," imbuh dia.
Denny JA lantas berbicara lebih jauh soal Ustaz Abdul Somad. Menurutnya, ulama memang dihormati, tapi belum pasti jadi panduan politik.
"Waktu Ustaz Abdul Somad (UAS) mendukung Prabowo, too little too late. Para ulama sangat dihormati di Indonesia, tapi tidak untuk panduan politik pemilu. Artinya pemilih muslim kita memiliki perilaku berbeda, mereka patuh beragama, tapi patokan berpolitik bukan ulama," imbuh dia.
Menurut Denny JA, ulama memang punya pengaruh dalam kehidupan sehari-hari, tapi tidak untuk politik.
"Data ini menunjukkan ke kita, ulama besar bepengaruhnya dalam kehidupan kita, tapi kecil pengaruhnya dalam berpolitik," sebut dia.dtc